Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills Sudah Sesuai Standar, Bisa Tampung 600 Orang

Kompas.com - 27/10/2023, 14:12 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Tempat wisata di Indonesia dengan mengunggulkan wahana jembatan kaca, kini makin banyak.

Namun, kecelakaan berupa pecahnya jembatan kaca di Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (25/10/2023) yang menewaskan satu orang, mungkin membuat wisatawan takut untuk berkunjung ke jembatan kaca.

Berkenaan dengan keamanan, The Lawu Group sebagai pengelola wisata Kemuning Sky Hills, mengatakan bahwa jembatan kaca yang pihaknya bangun dan kelola sudah memenuhi standar.

Baca juga: Dinpar Gunungkidul Antisipasi agar Peristiwa Seperti Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Tidak Terjadi

"Konstruksi jembatan kaca menggunakan kaca berjenis tempered glass, dilaminasi dengan teknologi interlayer PVB yang berfungsi menjaga kaca dari benturan dan tekanan," kata General Manager The Lawu Group Muhammad Fajri dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Jumat (27/10/2023).

Ia melanjutkan, Jembatan Kaca Kemuning menggunakan tiga lapis kaca dengan masing-masing ketebalan 1 sentimeter (cm). Oleh karena itu, total ketebalan kaca mencapai 3 cm.

"Kaca yang digunakan tersertifikasi dan berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia). Dimensi setiap lembar kaca jembatan adalah 1,2 meter (m) x 1,8 m," sambung Muhammad Fajri.

Setiap lembar kaca, sambung dia, mampu menahan beban kurang-lebih 280 kilogram (kg) setiap meter perseginya. Hal itu sesuai standar SNI 1727 tahun 2013.

Baca juga: 6 Aktivitas di Kemuning Sky Hills, Bisa Naik Jembatan Kaca dan Jeep Tour

"Dengan luas penampang jembatan kaca 245 meter persegi, Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills mampu menampung 600 orang. Namun untuk keamanan, kapasitas maksimal dalam satu waktu dibatasi 150 orang," imbuh Muhammad Fajri.

Kemuning Sky Hills di Karanganyar, Jawa Tengah, obyek wisata dengan wahana unggulan jembatan kaca sepanjang 65 meter di atas kebun teh

Dok. Instagram @kemuningskyhills Kemuning Sky Hills di Karanganyar, Jawa Tengah, obyek wisata dengan wahana unggulan jembatan kaca sepanjang 65 meter di atas kebun teh

Selain itu, meski konstruksinya kuat, pihak The Lawu Group berencana akan memasang jaring pengaman guna meningkatkan rasa aman dan nyaman pengunjung Jembatan Kaca Kemunin Sky Hills.

SOP pengelola Jembatan Kaca (Sky Bridge) Kemuning Sky Hills

Berikut ini adalah standard operational procedure (SOP) pengelola Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills untuk keamanan:

  1. Melakukan pengecekan rutin setiap hari saat sebelum wahana dibuka, saat wahana sedang dibuka, dan setelah wahana ditutup
  2. Melakukan pembersihan jembatan kaca untuk meminimalisir kemungkinan adanya serpihan atau kotoran yang mungkin dapat membahayakan kaca
  3. Mengatur jumlah kapasitas maksimal pengunjung dengan dua lapis penjagaan, yaitu sebelum memasuki loket dan sebelum memasuki wahana Sky Bridge
  4. Mengingatkan peraturan terhadap pengunjung

Baca juga: 4 Fakta Jembatan Kaca di Banyumas yang Pecah dan Tewaskan 1 Wisatawan

Aturan pengunjung Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills

Berikut ini adalah aturan yang wajib dipatuhi pengunjung saat berwisata di Jembatan Kaca Kemuning Sky Hills:

  1. Batas maksimal pengunjung 150 orang
  2. Dilarang merokok di atas jembatan
  3. Dilarang membawa makanan dan minuman di atas jembatan
  4. Alas kaki harap dilepas
  5. Dilarang membawa binatang peliharaan ke jembatan kaca
  6. Dilarang bersandar, bercanda, dan/atau memanjat di sepanjang jembatan
  7. Anak di bawah 10 tahun harus dalam pengawasan orangtua
  8. Tetap patuhi peraturan pengelola untuk keselamatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com