Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Jejak Benteng Bersejarah di Pulau Onrust

Kompas.com - 22/11/2023, 17:33 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pulau Onrust di gugusan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, termasuk tempat wisata sejarah yang berperan penting saat zaman penjajahan Belanda. 

Dilansir dari Antara, Rabu (22/11/2023), saat diduduki VOC tahun 1610, pulau ini menjadi lokasi gudang penyimpanan rempah-rempah, dermaga pembuatan kapal, dan dermaga perbaikan kapal. 

Baca juga: Pengunjung Pulau Onrust Dilarang Bikin Konten Seram, Kenapa?

Bahkan, penjelajah asal Inggris, James Cock, menuliskan bahwa galangan kapal di Pulau Onrust termasuk yang terbaik di dunia lantaran dilengkapi peralatan canggih pada masanya.

Selanjutnya pada tahun 1619, Pulau Onrust diubah menjadi basis pertahanan laut oleh pemimpin pasukan VOC, John Peter. Tujuannya untuk memudahkan pihaknya saat menyerang Jayakarta. 

Namun, catatan sejarah tentang Pulau Onrust terbilang sedikit.

Alhasil, tim arkeologi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta pun melakukan ekskavasi arkeologi guna memastikan adanya jejak sejarah yang mungkin masih tersisa di pulau seluas 3,5 kilometer persegi ini.

Baca juga:

Benteng besar di Pulau Onrust dan wisata edukasi sejarah

Arkeolog Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta Candrian Attahiyat melakukan pemeriksaan struktur batu bata sisa bangunan benteng besar peninggalan VOC (1600 masehi) di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (16/11/2023).Dok. ANTARA/M Riezko Bima Elko P. Arkeolog Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta Candrian Attahiyat melakukan pemeriksaan struktur batu bata sisa bangunan benteng besar peninggalan VOC (1600 masehi) di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Sebagai informasi, sebelumnya telah dilakukan ekskavasi arkeologi pertama di Pulau Onrust dari tahun 1981 hingga 1995 oleh arkeolog Universitas Indonesia, Candrian Attahiyat. 

Candrian juga membenarkan bahwa Pulau Onrust menjadi basis pertahanan laut di utara Batavia saat era penjajahan. 

Dari ekskavasi tersebut, ditemukan benteng pertahanan yang berbentuk persegi empat dengan dua bastion dan courtine (dinding penghubung bastion).

Namun, hasil penelitian tersebut dinilai belum cukup sehingga perlu diteruskan. Menurut keyakinan tim arkeologi, ada benteng lain yang lebih besar yang dibangun kira-kira tahun 1671.

Benteng berbentuk segi lima yang ukurannya dua pertiga Pulau Onrust ini pernah muncul di peta karya J. W. Heiydt tahun 1744.

Ekskavasi arkeologi kedua baru saja berakhir, tepatnya dari Rabu (8/11/2023) sampai Rabu (22/11/2023), dengan Candrian sebagai kepala tim ekskavasi arkeologi.

Prosesnya tidak mudah lantaran obyek penelitian adalah sisa fondasi benteng besar yang berada di lapisan tanah paling bawah, sedangkan di atasnya terdapat tiga lapisan konstruksi yang dibangun pada abad selanjutnya.

Baca juga: Mengenang Masa Kesibukan Pulau Onrust

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com