Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Marapi Meletus, Menparekraf Imbau Wisatawan dan Masyarakat Sekitar Waspada

Kompas.com - 04/12/2023, 21:07 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau masyarakat di sekitar kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat untuk meningkatkan kewaspadaan pascaerupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).

"Imbauannya untuk masyarakat yang akan berwisata, meningkatkan kewaspadaannya," kata Sandiaga dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (4/12/2023).

Sandi melanjutkan, saat ini tim khusus di bawah staf ahli menteri bidang manajemen krisis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah berkoordinasi dengan dinas setempat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Baca juga: Momen Menegangkan Erupsi Gunung Marapi, Pendaki Terjebak di Tengah Hujan Batu dan Abu

"Kita ada tim khusus di bawah staf ahli menteri bidang manajemen krisis dan telah berkoordinasi dengan dinas setempat, kita akan tindak lanjuti," katanya.

Sandi berharap, bantuan penanganan bencana erupsi Gunung Marapi bisa diutamakan dan dijadikan prioritas.

"Kita pastikan penanganan untuk beberapa destinasi wisata dan nagari-nagari (sebutan untuk suatu daerah di Sumatera Barat) wisata di Sumbar," katanya.

Menparekraf juga turut prihatin dan menyatakan bela sungkawa kepada korban erupsi Gunung Marapi, terutama kepada 11 orang korban yang meninggal.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gunung Marapi dan Gunung Merapi

Menambahkan dari Kompas.com, per Senin (4/12/2023) dilaporkan 11 pendaki tewas terjebak di atas Gunung Marapi, sementara 12 orang lainnya belum ditemukan.

Gunung Marapi meletus

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.53 WIB. Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi membenarkan telah terjadi erupsi.

“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,” kata Rifandi yang dihubungi Kompas.com, Minggu (3/12/2023).

Kondisi Gunung Marapi saat meletus, Minggu (3/12/2023).  Antara/HO- BPBD Agam Kondisi Gunung Marapi saat meletus, Minggu (3/12/2023).

Rifandi menjelaskan, status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada. Masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi.

Gunung Marapi terletak di daerah Agam dan Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.

Baca juga: 11 Pendaki Meninggal Dunia Saat Gunung Marapi Meletus

Akibat erupsi itu dilaporkan 11 pendaki tewas terjebak, 12 orang hilang, dan 52 orang ditemukan selamat.

Dari 52 orang yang selamat, 8 orang di antaranya dilarikan ke RSUD Padang Panjang karena mengalami luka bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com