Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Berkelanjutan Bakal Jadi Prioritas pada 2024

Kompas.com - 14/12/2023, 19:13 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan berfokus pada model wisata berkelanjutan (sustainable tourism) pada 2024 untuk menguatkan industri pariwisata Tanah Air.

Konsep ini mengacu pada pengelolaan berkelanjutan, keberlangsungan lingkungan, pariwisata berbasis masyarakat, dan tidak mengejar profit semata. 

Dengan konsep tersebut, arah pariwisata tidak lagi berfokus pada kuantitas, tetapi menargetkan wisatawan berkualitas.

”Ke depan, pengalaman (berwisata) berdasarkan pada perjalanan. Tak hanya rombongan melihat-lihat, tetapi juga belajar bersama. Sustainable options, berwisata sekaligus menjaga lingkungan,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam webinar Tourism Industry Roadmap in 2024-2029 yang digelar tiket. com di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Kunjungan Wisman Capai 2 Digit pada 2023, Didominasi Malaysia

Senada, Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto mengatakan bahwa pariwisata berkelanjutan tengah terus didorong. 

"Kami juga ke depan terus mendorong pengembangan sustainable tourism ini jadi langkah kolaboratif dari kita semua," ujar Wahyu. 

Perhatikan aspek lingkungan

Wahyu menjelaskan, konsep pariwisata berkelanjutan tentunya tidak hanya melihat dari sisi ekonomi, melainkan memerhatikan sejumlah aspek. 

Pertama, misalnya, melihat aspek aktivitas pariwisata atau penyelenggaraan wisata, apakah sudah ramah lingkungan dan tidak mencederai alam.

Kemudian, dari aspek transportasi, yang berkontribusi cukup tinggi terhadap pencemaran lingkungan. 

"Perlu juga meperhatikan aspek-aspek lingkungan seperti gimana kita menerapkan model transportasi yang lebih ramah lingkungan, gimana mengatur polusi udara," tuturnya.

Baca juga: 20 Negara Penyumbang Wisman Tertinggi, Diusulkan Bebas Visa Kunjungan

Ia mencontohkan, langkah yang sudah dilakukan pemerintah maupun mitra terkait terkait lingkungan dalam pariwisata adalah dengan melakukan aksi hijau (green action) dan carbon offset. 

Selain persoalan lingkungan, pengelolaan berbasis budaya lokal, masyarakat, pengalaman wisata, serta keuntungan bagi masyarakat juga menjadi tujuan pariwisata berkelanjutan, dibandingkan pariwisata konvensional. 

Pariwisata berkelanjutan tren di 2024

Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket. com Gaery Undarsa mengatakan, pariwisata berkelanjutan memang belum lazim atau banyak diterapkan di Indonesia.

Namun, mitra-mitra dari tiket. com menurutnya telah berusaha mengadopsi konsep ini dalam lini bisnis mereka. 

"Misal yang sudah pasti, pengembangan dari sisi hotel. Kalau hotel ada beberapa hotel yang identifikasi sudah menjalankan bisnis mereka lebih sustainable. Hal-hal  ini akan kami kurasi dan showcase," ujar Gaery. 

Baca juga: Pemerintah Kejar Target 11 Juta Kunjungan Wisman hingga Akhir Tahun

Pada tahun depan, ia memprediksi akan semakin terlihat rencana properti dan market-market yang lebih sustainable, sehingga akan lebih terekspos. Misalnya, pasar penjualan desa-desa wisata. 

Pada masa mendatang, rencana-rencana yang mengedepankan konsep berkelanjutan menurtu Gaery akan lebih diutamakan.

Adapun sebagian desa pariwisata, pebisnis, maupun pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menurutnya juga juga sudah mengadaptasi sistem berkelanjutan secara bertahap.

”Kami dorong mitra-mitra kami untuk lebih menjalankan sustainable operation dengan memberikan exposure lebih di platform kami,” ujar Gaery.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com