Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Pariwisata Berkelanjutan Akan Jadi Tren pada Era Endemi

Kompas.com - 18/05/2022, 19:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, pada era pandemi menuju endemi, terjadi perubahan perilaku konsumen dan tren pariwisata di Indonesia. Tren ini mengarah kepada pariwisata berkelanjutan.

Menurut Sandiaga, perilaku konsumen mengarah pada bentuk yang lebih personalize (personalisasi), localize (lokalisasi), and smaller in size (skala kecil).

Baca juga: Menparekraf: Waisak Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Borobudur

Selain itu, kegiatan wisata di alam terbuka, seperti pantai dan pegunungan, banyak diminati wisatawan.

“Perubahan perilaku konsumen ini sejalan dengan visi dan arah pengembangan pariwisata ke depan yang fokus pada kepariwisataan berkualitas dan berkelanjutan, atau quality and sustainable tourism,” ujarnya saat Weekly Press Briefing yang digelar secara hybrid, Selasa (17/05/2022).

Ia menjelaskan, berkualitas dan berkelanjutan artinya adalah pariwisata yang mampu memberikan manfaat tidak hanya dari segi ekonomi, tapi juga aspek lain seperti kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Menurut Sandiaga, pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan pariwisata berbasis kualitas dan keberlanjutan.

Baca juga: Kunjungan Wisata ke Bali Utara Naik Saat Libur Lebaran 2022

Iklim wisata berkelanjutan selama G20

Sebagai informasi, Kemenparekraf mengatakan bahwa para delegasi G20 sepakat untuk menciptakan iklim pariwisata berkelanjutan.

Di antaranya, dengan menghadirkan pembiayaan internasional dalam upaya transformasi menuju iklim pariwisata yang sehat, mengembangkan ekonomi sirkular, serta peningkatan konservasi keanekaragaman hayati guna menjaga kelestarian bumi.

Baca juga: Negara G20 Susun Bali Guidelines untuk Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Global

Menurut Sandiaga, harus ada aksi konkret saat berbicara mengenai pariwisata berkelanjutan.

Salah satu yang ditawarkan Indonesia adalah solusi berbasis alam atau nature based solution, seperti sedotan purun yang diperkenalkannya saat menghadiri acara 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang diadakan oleh United Nations General Assembly di UN General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat, Rabu (04/05/2022) waktu setempat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkenalkan sedotan purun saat menghadiri acara 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang diadakan oleh United Nations General Assembly di UN General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat, Rabu (4/5/2022) waktu setempat.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memperkenalkan sedotan purun saat menghadiri acara 'High-level Thematic Debate on Tourism' yang diadakan oleh United Nations General Assembly di UN General Assembly Hall, New York, Amerika Serikat, Rabu (4/5/2022) waktu setempat.

"Contohnya, sedotan purun dari sejenis rumput teki-tekian yang memiliki batang lurus, berongga, dan tidak berdaun efektif untuk digunakan sebagai pengganti sedotan plastik," tutur Sandiaga.

Ia menegaskan, dalam menciptakan iklim pariwisata berkelanjutan, produk-produk yang dihasilkan harus sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.

Selain itu, mencari cara agar produk pariwisata dan ekonomi kreatif bisa meminimalisir limbah sehingga lingkungan pun tidak tercemar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com