Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Cenderung Pilih Wisata Mandiri Pascapandemi, Mengapa?

Kompas.com - 18/12/2023, 17:05 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usai pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2019, masyarakat Indonesia kini cenderung melakukan perjalanan wisata atau traveling. Fenomena ini akrab disebut dengan revenge travel.

Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menyampaikan, berdasarkan data Global Travel Intentions Study 2023, ada beberapa alasan masyarakat Indonesia memutuskan untuk melakukan perjalanan wisata.

Sekitar 58 persen masyarakat Indonesia melakukan perjalanan wisata untuk relaksasi, sekitar 45 persen untuk mencoba hal baru, sekitar 38 persen karena ingin berbelanja, dan sekitar 33 persen ingin bertualang.

Baca juga: 20 Kota Destinasi Wisata Terbaik di Dunia 2023

Di balik tingginya minat perjalanan wisata masyarakat Indonesia pascapandemi, Riko melihat adanya kecenderungan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata secara mandiri dibanding menggunakan jasa tur operator.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Orang Indonesia cenderung traveling mandiri

Menurut Riko, salah satu dampak pandemi Covid-19 terhadap pilihan berwisata yaitu, wisatawan lebih mengutamakan fleksibilitas dan kebebasan bepergian secara mandiri.

"Sekitar 84 persen orang Indonesia yang mau melakukan perjalanan wisata, lebih memilih perjalanan wisata secara mandiri dibandingkan ikut tur wisata," kata Riko.

Baca juga: Sumbu Filosofi Yogyakarta dan Borobudur Dipromosikan Jadi Wisata Edukasi

Pernyataan itu ia sampaikan saat kegiatan bincang wicara "Contactless Talk: “Traveling Pascapandemi: Emang Boleh Sefleksibel itu?” di Jakarta Selatan, Senin (18/12/2023).

Ia melanjutkan, wisatawan memilih perjalanan wisata secara mandiri karena mengutamakan kebebasan, sehingga bisa melakukan perubahan spontan saat berwisata.

Snorkeling di Gili Trawangan, Lombok, NTB, Selasa (5/9/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Snorkeling di Gili Trawangan, Lombok, NTB, Selasa (5/9/2023).

Di samping itu, katanya wisatawan yang memilih wisata mandiri cenderung melakukan transaksi menggunakan kartu (uang elektronik) dibanding menggunakan dompet digital.

"Hampir semua mereka (wisatawan) memesan tiket ataupun akomodasi secara online. Sekitar 42 persen melakukan transaksi pakai kartu, dan sekitar 32 persen transaksi pakai konten digital," katanya.

Sejalan dengan Riko, Department Head of Premium Partnership BNI Card Business, Prilyanti Maulydia juga melihat tingginya minat berwisata masyarakat Indonesia setelah pandemi Covid 19.

Baca juga: Wisata Domestik Bisa Sumbang Pendapatan Pariwisata Rp 3,2 Triliun

"Kalau melihat data di kita (BNI), di kategori merchant related ada peningkatan sekitar 31%," kata Maulydia, Senin.

Apalagi, tambahnya, hal ini didukung dengan dibukanya pembatasan perjalanan pada 2022, kuartal 3 dan kuartal 4.

Wisatawan di Gili Trawangan, Lombok, NTB, Senin (4/9/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Wisatawan di Gili Trawangan, Lombok, NTB, Senin (4/9/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Travel Influencer Marischka Prudence mengamini bahwa pilihan berwisata secara mandiri lebih diminati oleh masyarakat Indonesia.

"Lebih banyak yang senang mengatur sendiri kegiatan berwisata, itu istilahnya FIT atau Free Independent Reguler," kata Marischka, Senin.

Baca juga: 15 Wisata Puncak Bogor yang Terkenal buat Liburan Tahun Baru 2024 

Selain itu, tambahnya, kemudahan teknologi saat ini memungkinkan orang-orang untuk memilih berwisata secara mandiri dibanding menggunakan jasa tur operator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com