Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Air Buka Rute Menuju Tashkent Uzbekistan dari 9 Kota, Ada Bali

Kompas.com - 21/12/2023, 18:12 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Maskapai penerbangan batik Air membuka rute baru, satu perjalanan dapat menjelajahi dua negara, Malaysia dan Uzbekistan. Layanan ini beroperasi mulai 15 Desember 2023.

Adapun Ibukota Uzbekistan, Tashkent, sering disebut sebagai sebuah permata tersembunyi (hidden gem), sehingga kerap dijadikan pilihan destinasi wisata bagi sebagian orang.

"Penerbangan langsung dari sembilan kota Indonesia ke Kuala Lumpur, kemudian dilanjutkan ke Taskhent," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya, Kamis (21/12/2023). 

Baca juga: Orang Indonesia Suka Liburan ke Uzbekistan, Ke Mana Saja?

Sembilan kota di Indonesia tersebut adalah Medan, Padang, Pekanbaru, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lombok, dan Makassar.

"Konsep penerbangan ini memberikan pengalaman perjalanan multikota yang menarik," imbuhnya. 

Jadwal Batik Air Kuala Lumpur-Tashkent

Berikut jadwal penerbangan Batik Air dari Kuala Lumpur menuju Tashkent:

  • Penerbangan nomor OD-751 berangkat dari Kuala Lumpur pukul 17.10 waktu setempat dan tiba di Tashkent pukul 21.35 setempat
  • Penerbangan nomor OD-752, berangkat dari Tashkent pukul 23.15 waktu setempat dan tiba di Kuala Lumpur pukul 09.35 waktu setempat (keesokan harinya)

Baca juga: Menparekraf Akan Bangun Prasasti untuk Bung Karno di Masjid Uzbekistan

Tiket penerbangan rute Jakarta-Tashkent menggunakan Batik Air mulai Rp 12,6 juta pergi-pulang (PP). 

Daya tarik Tashkent

Danang menjelaskan sejumlah daya tarik dari kota terbesar di Uzbekistan ini. Pertama, ada warisan sejarah yang kaya melalui situs-situs bersejarah, museum, dan arsitektur klasik.

Lalu seni dan budaya, melalui galeri seni, pertunjukan tradisional, dan pameran seni dengan kekayaan kreativitas lokal.

Selain itu, ada taman dan ruang terbuka. Taman-taman indah seperti Navoi Park menjadi tempat bersantai dan meresapi atmosfer kota yang memikat.

Baca juga: 3 Orang Ini Bisa ke Luar Negeri Tanpa Paspor, Simak Alasannya

Sebelum berangkat, ia mengimbau penumpang untuk memerhatikan perbedaan zona waktu di Tashkent dan Malaysia, agar semakin mudah mengatur jadwal perjalanan dan aktivitas selama kunjungan.

"Selain itu, informasi tentang mata uang dan kurs di tiga negara—Indonesia, Malaysia, dan Uzbekistan—merupakan aspek penting. Pelancong perlu menyesuaikan kebutuhan mata uang lokal dan memahami nilai tukar untuk mempermudah transaksi keuangan selama perjalanan," pungkasnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com