KOMPAS.com - Saat melewati pemeriksaan keamanan di bandara, penumpang mungkin diminta untuk mengeluarkan laptop dari tas dan meletakkannya secara terpisah.
Hal ini dilakukan sebagai langkah keamanan dan membantu memastikan keselamatan penerbangan penumpang.
Melansir CNN Travel, alasan utama penumpang mengeluarkan laptop dari tas ialah karena baterai dan komponen mekanis lainnya yang terlalu padat.
Baca juga:
Hal ini menyebabkan sinar X tidak dapat menembus secara efektif, terutama jika mesin pemindaiannya sudah lama.
Lihat postingan ini di Instagram
Petugas keamanan bandara mungkin akan sulit untuk menentukan apakah terdapat benda berbahaya di dalam laptop atau tidak.
Jika semua perangkat elektronik, seperti laptop dikeluarkan dari tas terlebih dahulu, petugas keamanan dapat memeriksanya dengan lebih mudah.
Laptop di dalam tas dapat menutupi barang-barang lain dari pandangan yang mungkin bisa membahayakan penerbangan.
Baca juga: Catat! Ini 8 Hal Penting Saat Pemeriksaan Keamanan di Bandara
Oleh karena itu, petugas perlu melakukan pemeriksaan dengan memindainya secara terpisah, agar mengetahui komponen internalnya di layar.
Dalam beberapa hal, kamu mungkin diminta untuk menyalakannya, sebagai bukti bahwa komputer tersebut benar-benar berfungsi.
Dengan teknologi pemindaian, petugas keamanan dapat melihat tas dari berbagai sudut untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang ditutupi, atau dibuat agar terlihat seperti barang yang lain.
Misalnya, penumpang mencoba memasukkan komponen senjata dengan komponen lain agar penumpang tersebut bisa lolos pemeriksaan bagasi.
Baca juga: Turunkan Tiket Pesawat Jadi Upaya Capai 1,5 Miliar Pergerakan Wisnus 2024
Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya teknologi, sejumlah bandara telah meningkatkan pemindaian tiga dimensi. Sehingga penumpang dapat melewati pemeriksaan tanpa harus mengeluarkan laptop mereka.
Jika kamu tidak diminta mengeluarkan laptop saat melakukan pemeriksaan, mungkin sistem keamanan bandara tersebut telah menggunakan sistem pemindaian yang lebih canggih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.