Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menparekraf Sasar Pembentukan 6.000 Desa Wisata Tahun 2024

Kompas.com - 19/02/2024, 10:03 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

 

 

 

 

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana membentuk 6.000 desa wisata sepanjang tahun 2024 guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari 80.000 lebih desa di Tanah Air, lanjutnya, ada sekitar 7.500 desa yang berpotensi dari segi pariwisata.

Baca juga: Desa Wisata Bondalem di Bali, Punya Spot Diving dan Lihat Lumba-lumba

"Desa yang memiliki potensi wisata itu sekitar 7.500 dan 80 persen itu sekitar 6.000 desa harus kita jangkau," tutur Menparekraf, dikutip dari Antara, Senin (19/2/2024).

Sandiaga menjelaskan, 6.000 desa wisata itu nantinya bisa memiliki kontribusi terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,5 persen.

Baca juga:

Ilustrasi wisatawan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.

Apabila rencana 6.000 desa wisata tersebut terlaksana, terdapat pula tambahan sekitar 4,4 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif. 

"Karena di desa itulah generasi muda kita bisa menciptakan inovasi-inovasi, termasuk produk-produk kreatif yang akan menambah peluang desa wisata tersebut untuk meningkatkan kemampuan," jelas Menparekraf. 

Adapun wisata sektor tersebut dikembangkan lantaran adanya tren kunjungan ke desa wisata di Tanah Air sebesar 30 persen usai pandemi Covid-19. 

Saat ini ada dua desa wisata di Tanah Air yang memperoleh prestasi tingkat dunia yaitu Desa Wisata Nglanggeran di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Desa Wisata Penglipuran di Bali. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com