Di Magelang, tepatnya di Ambara, wisatawan bisa mencoba naik kereta api uap Ambarawa. Kereta api tua ini berangkat dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono. Stasiun-stasiun dan rel kereta api yang menghubungkannya, juga lokomotif dan gerbong, merupakan produk-produk lawas peninggalan kolonial Belanda. Karena merupakan kereta api uap, maka kereta ini masih menggunakan kayu bakar.
"Biasanya pakai kayu jati bekas atau kayu lainnya yang bisa menghasilkan panas. Tidak bisa sembarang kayu, karena belum tentu menghasilkan panas yang cukup," ungkap Kepada Bidang Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah, Trenggono, saat ditemui di MesaStila Resort, Losari, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2014).
Kereta uap itu terdiri dari lokomotif bergerigi bernomor B 2502 dan dua gerbong. Lokomotif buatan Jerman itu sudah berusia 112 tahun. Tua sudah pasti. Jadi tak heran saat acara MesaStila Challenge 2012, kereta api uap ini sempat mogok di tengah jalan saat sedang membawa media dan sponsor MesaStilla Challenge dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono.
Setiap tahunnya sejak 2011, resor ini mengadakan ajang lomba lari yang disebut MesaStilla Challenge. Para pelari trail terbagi dalam dua kategori yaitu 13 kilometer dan 21 kilometer. Uniknya adalah peserta berlari di atas jalur kereta api. Sementara itu, kereta api Ambarawa juga ikut berjalan, hingga seolah-olah peserta berlari mengejar kereta.
Tahun ini, kereta uap Ambarawa tidak ikut jalan di MesaStilla Challenge Ultra 2014 yang berlangsung pada 12 Oktober 2014. Hal ini disebabkan kereta sedang dalam proses perbaikan bersama-sama dengan Museum Kereta Api Ambarawa. Menurut Trenggono, renovasi museum diperkirakan selesai di akhir tahun ini, sekitar bulan Desember.
Paket wisata kereta api
Wisata dengan kereta api uap Ambarawa sebenarnya ditawarkan kepada wisatawan di dua rute yang berbeda, yaitu Stasiun Ambarawa-Stasiun Bedono dan Stasiun Ambarawa-Stasiun Tuntang. Rute pertama yang sudah ada sejak lama dan merupakan favorit wisatawan adalah rute Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono, melewati Stasiun Jambu.
Lokomotif berada di depan untuk menarik kereta saat melakukan perjalanan ke Stasiun Jambu. Saat tiba di Stasiun Jambu, lokomotif berada di belakang bertindak sebagai pendorong. Lokomotif bergerigi pun memberi peran penting untuk jalanan menanjak ke Stasiun Bedono. Perjalanan dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Bedono sekitar 9 kilometer yang ditempuh selama satu jam.
Saat Kompas.com bertandang ke Stasiun Bedono, Minggu (11/10/2014), tampak pancang-pancang bambu menahan bangunan cagar budaya tersebut. Stasiun itu tampah rapuh, walau nuansa cantik khas arsitektur Belanda masih melekat. Di dalamnya kosong, hanya ada bangku-bangku di peron kereta. Terkesan terabaikan, tetapi revitalisasi stasiun memang tengah dilakukan.
Jika pilihan dengan kereta api uap, maka para turis diantar dari Semarang ke Stasiun Ambarawa naik bus, dengan lama perjalanan sekitar 1,5 jam. Lalu naik kereta api uap dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Bedono. Dari Stasiun Bedono, ditransfer lagi dengan bus ke Candi Borobudur dengan lama perjalanan sekitar 45 menit.
"Sebagai perbandingan, Semarang ke Candi Borobudur langsung dengan bus, sekitar 2,5 jam," ungkap Trenggono.