Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Kapal Perang, Ada Museum Armada di Surabaya

Kompas.com - 30/10/2014, 12:57 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio meresmikan Museum Armada di Markas Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/10/2014).

KSAL Laksamana Marsetio mengatakan pembangunan Museum Armada awalnya dijadwalkan selesai sebelum HUT TNI pada 5 Oktober, tetapi jajaran Koarmatim kala itu sibuk menyiapkan pelaksanaan upacara HUT ke-69 TNI yang dipusatkan di Surabaya.

"Museum ini bisa menjadi salah satu sarana kunjungan tamu atau masyarakat yang datang ke Koarmatim, tidak hanya melihat kapal perang di dermaga," ujarnya.

Menurut Marsetio, keberadaan Museum Armada memiliki arti penting dalam menjabarkan sejarah perkembangan TNI AL, sejak masa perintisan, pendirian hingga perjalanannya saat ini.

Dalam kunjungan kerja ke beberapa negara, Marsetio juga menjumpai museum serupa di setiap markas AL dan hal itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

"Memang baru sebagian kecil yang ditampung di Fleet House ini, sehingga ke depan masih bisa dikembangkan. Kalau melihat sejarah panjang TNI AL, jelas isinya masih jauh dari sempurna," tambahnya.

Beberapa benda bersejarah yang ditampilkan di Museum Armada tersebut, antara lain miniatur kapal perang KRI Irian buatan Uni Soviet yang digunakan TNI AL mulai era tahun 1960-an, pakaian selam klasik AL buatan Amerika Serikat yang memiliki bobot 91 kilogram dan patung Dewaruci dari kapal latih legendaris KRI Dewaruci.

Selain itu, juga ada beberapa senjata rudal, meriam dan torpedo, serta gambar-gambar yang menjabarkan secara ringkas perjalanan berdirinya TNI AL.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim mengatakan Museum Armada merupakan hasil swadaya pemugaran bekas gedung bulu tangkis yang biasa digunakan prajurit Koarmatim.

Ia menjelaskan proses pembangunan museum mulai dari perencanaan hingga selesai hanya memakan waktu kurang dari empat bulan. "Pembangunan dilakukan secara swadaya. Latar belakang pembangunan museum ini didasari kebutuhan akan sarana sejarah TNI AL yang bisa divisualisasikan dan mudah dipahami keluarga prajurit dan masyarakat umum," katanya.

Keberadaan Museum Armada, lanjut Darojatim, juga sebagai pelengkap dari perjalanan sejarah TNI AL yang memiliki visi menjadi Angkatan Laut berkelas dunia.

"Museum ini menjadi bagian integral TNI AL dalam mewujudkan visi 'World Class Navy'. Ini juga persembahan keluarga besar Koarmatim kepada KSAL Laksamana Marsetio yang telah membuat TNI AL kini diperhitungkan AL negara-negara lain di dunia," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com