Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-edaran Menteri PAN-RB, Okupansi Hotel di Puncak Tretes Turun Tajam

Kompas.com - 03/12/2014, 14:35 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com — Pendapatan hotel di Kawasan Puncak Tretes Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, diperkirakan turun 50 persen pada awal tahun 2015 menyusul adanya larangan menggelar rapat di hotel bagi kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Pasalnya, pendapatan hotel di kawasan tersebut berasal dari instansi formal selama hari aktif. Apalagi kawasan tersebut terkenal sepi pengunjung setelah terkena dampak lumpur Lapindo sejak 2006.

"Di tengah upaya menggairahkan pariwisata pasca lumpur Lapindo, kini ada larangan tersebut tentu sangat berdampak sekali di tahun 2015 nanti," ujar Djoko Widodo, Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pasuruan, Rabu (3/12/2014).

Dari catatan PHRI Pasuruan, jumlah hotel bintang dan non-bintang di Pasuruan yakni 26 hotel yang sebagian besar berlokasi di kawasan Puncak Tretes Prigen, Pasuruan. Kawasan tersebut terkenal sangat ramai pengunjung karena memberikan pesona alam yang luar biasa dan ramai di akhir pekan. "Sedangkan pasar kami saat hari aktif atau week day itu ya sebagian besar dari instansi formal. Misalnya pegawai pemerintahan yang mengadakan diklat atau rapat kerja," terangnya.

Saat disinggung seberapa besar pendapatan hotel terpengaruh terhadap adanya larangan tersebut, Djoko memastikan sekitar lebih dari 50 persen. Sebab, selama ini yang menginap pada week day tidak hanya berasal dari wilayah kabupaten atau Kota Pasuruan, tetapi dari luar daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto. "Tentu pengaruhnya terhadap pendapatan kami sekitar 50 persen. Biasanya kalau dinas yang menyelenggarakan kegiatan itu tiga hari dalam satu kegiatan," tandasnya.

Sedangkan upaya yang dilakukan oleh PHRI saat ini untuk menggaet pangsa pasar formal, yakni berkomunikasi dengan kepala daerah untuk memahami aturan tersebut. Hal itu guna menghindari beda pendapat dan ketakutan bagi penyelenggara kegiatan di lingkungan satuan kerja pemerintahan.

"Ini memang semangatnya efisiensi, tapi kalau kemudian mematikan pasar hotel sebagai penunjang utama pariwisata, tentu harusnya ada aturan-aturan teknis guna menghindari multitafsir di antara pelaku usaha dan konsumen. Khususnya bagi panitia penyelenggara kegiatan di lingkungan pemerintahan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com