JAKARTA, KOMPAS.com - Dahi Halilintar Anofial Asmid (47) mengernyit saat menceritakan kepada pengalaman pahit perjalanannya keliling Benua Eropa bersama 11 anak serta sang istri, Lenggogeni Umar Faruk (43), November tahun lalu.
Puji syukur terucap ketika mengingat anak sulungnya, Muhammad Atta Halilintar (19) selamat dari musibah kecelakaan ketika sedang mengendarai mobil.
"Alhamdulillah selamat dari kecelakaan," ungkapnya kepada KompasTravel sambil mengelus dada di kediamannya di bilangan Pondok Indah, Jumat (22/1/2016) lalu.
Kala itu, Atta, nama panggilan sulung dari 11 bersaudara itu tengah mengemudi mobil keluaran pabrikan Jerman terbaru dari kota pertama sebagai titik awal pemberangkatan yakni Barcelona.
Hari itu adalah hari pertama perjalanan Kesebelasan Gen Halilintar setelah seminggu berada di Barcelona.
"Satu yang mengesankan dalam perjalanan terakhir adalah kecelakaan, hari pertama ketika terjadi kecelakaan," tambah Lenggogeni.
Saat itu, Lenggogeni menggambarkan suasana jalan di Barcelona sedang padat. Keadaan fisik lelah karena perjalanan udara menyergap para anggota keluarga. Tempat untuk menyewa karavan untuk petualangan Benua Eropa selama dua bulan tersebut, menurutnya jauh dari Kota Barcelona.
Saat itu, Atta mengemudikan mobil bersama adik-adiknya. Sementera Halilintar dan Lenggogeni berada di mobil karavan. Atta saat itu mengaku sedang kelelahan karena perjalanan lintas benua yang menyebabkan ia mengalami jetlaag.
"Kecapean karena naik pesawat jetlag, 12 jam kadang-kadang 14 jam," kata sulung kelahiran Dumai, 20 November 1994 itu.
Sang adik, Muhammad Al Fateh Halilintar (9) waktu itu berada di mobil karavan bersama Halilintar dan Lenggogeni serta saudara kandungnya yang lain. Halilintar saat itu yang mengendarai karavan. Ia menggambarkan suasana musibah kecelakaan itu dengan keadaan yang tegang.
"Aku lagi tidur pas kecelakaan. Tegang banget. Aku denger Abi teriak, 'Ya Allah..., Ya Allah'," ungkapnya.
Anak kedelapan dari 11 bersaudara tersebut mengatakan ayahnya sempat mengira itu adalah koper yang terjatuh. Ketika keluar dari mobil, ternyata Halilintar melihat mobil yang dikendarai Atta telah rusak parah.
"Rusak parah bagian depan mobil. Kejadiannya kira-kira pukul 00.25 (waktu setempat). Air bagnya keluar. Kerusakan mobil langsung diganti oleh asuransi," kata Halilintar.
Kecelakaan itu pun dianggap berkesan oleh Halilintar dan Lenggogeni. Pasalnya, kejadian itu juga bertepatan dengan ulang tahun si anak sulung Kesebelasan Gen Halilintar.
"Tepat ulang tahun anak pertama, 20 November terjadi kecelakaan," pungkas laki-laki lulusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Halilintar dan Lenggogeni menargetkan untuk bisa memboyong seluruh anggota keluarganya untuk pergi keliling ke lima benua di dunia.
Sebelumnya kisah perjalanan keliling dunia pasutri dengan 11 anak tersebut telah dituangkan ke dalam buku yang berjudul "Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.