Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadispar NTB: Semakin Susah Cari Kamar di Gili

Kompas.com - 28/08/2016, 07:26 WIB
I Made Asdhiana

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kawasan Senggigi dan tiga gili di Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan merupakan magnet NTB menarik wisatawan mancanegara (wisman) berlibur di kawasan itu.

Pariwisata NTB, khususnya Lombok, saat ini tumbuh pesat. Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) NTB Lalu Mohammad Faozal, tingkat hunian hotel di kawasan Senggigi saja rata-rata 80 persen.

"Kalau di gili 102 persen," kata Faozal dalam acara "Sosialisasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara pada Media Nasional" di Hotel The Santosa, Senggigi, Kamis (24/8/2016).

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Gili Trawangan, Lombok, NTB, siap menaiki kapal cepat menuju Bali, Jumat (25/8/2016).
"Susah (sekarang) cari kamar di gili," sambung Faozal.

Menurut Faozal, tahun ini perkembangan pariwisata NTB meningkat signifikan. "Ini anomali, biasanya (saat ini) low season, nyatanya meningkat pesat. Ini berkat promosi Kemenpar yang luar biasa," katanya.

Ia menyebut, pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) pada Februari lalu di Mataram berlangsung sukses dan dampaknya begitu terasa. Pemberitaan yang begitu gencar soal Lombok pada HPN itu berimbas pada peningkatan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri ke NTB.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Gili Trawangan, Lombok, NTB, Jumat (25/8/2016).
Faozal memaparkan, target kunjungan wisatawan tahun 2016 sebesar 3 juta orang, dengan perincian wisatawan nusantara 1,5 juta orang dan wisman sebesar 1,5 juta orang. "Tahun 2015 kunjungan wisatawan mencapai 2,2 juta orang," katanya.

Nantinya, lanjut Faozal, branding Lombok akan menjadi "Friendly Lombok". Ini tentu ada konsekuensinya. "Konsekuensinya warga harus senyum kepada wisatawan yang datang ke Lombok," kata Faozal.

Gili Trawangan saat ini menjadi primadona NTB dalam menjaring wisatawan. Lima besar wisman yang berkunjung ke NTB yakni Australia, Malaysia, Inggris, Perancis dan Jerman.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Gili Trawangan, Lombok, NTB, siap menaiki kapal cepat menuju Bali, Jumat (25/8/2016).
Setiap hari tercatat 28 kapal cepat (fast boat) membawa wisman dari Bali menuju Lombok. Sementara penerbangan Bali-Lombok sebanyak 8 penerbangan setiap hari.

Ketika KompasTravel mengunjungi Gili Trawangan, Jumat (25/8/2016), kapal cepat terlihat ramai menurunkan penumpang dari Bali.

Sepanjang pantai Trawangan di sisi timur selalu dipenuhi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Mereka berjalan-jalan di pinggir pantai, ada yang berenang, ada yang berjemur, ada yang snorkeling. Sementara jalan di depan hotel dan restoran di Gili Trawangan tak kalah ramai dengan lalu lalang wisatawan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di toko oleh-oleh Lombok Exotic di kawasan Senggigi, Lombok, NTB, Jumat (25/8/2016).
Saat siang tiba, pantai Trawangan mulai dibanjiri wisman yang ingin menyeberang ke Bali. Mereka berkumpul di bawah pohon menanti kapal tiba. Puncaknya ketika secara bersamaan beberapa kapal cepat dari Bali menuju tepi pantai dan menurunkan penumpang. 

Sementara wisatawan yang hendak menuju Bali juga tak kalah banyaknya. Mereka memadati pantai beserta koper-kopernya dan rela menunggu meski matahari bersinar terik. Begitu penumpang dari Bali sudah turun ke darat, giliran penumpang asal Trawangan naik kapal.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Perajin tenun khas Lombok di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (26/8/2016).
Tak pelak, nama Gili Trawangan dengan wisata baharinya semakin mendunia dan menjadi andalan NTB menarik wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com