Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan, Ini Ikon Kintamani Cocok untuk Oleh-oleh...

Kompas.com - 23/10/2016, 15:09 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Banyak jalan menuju Roma. Pepatah inilah sebagai pemacu semangat kreativitas seniman dalam membantu masyarakat untuk memanfaatkan peluang bagi perempuan di wilayah Kintamani, Bangli, Bali.

Salah satu yang dilakukan LBH Bali Women Crisis Center, mengajak kelompok PKK di wilayah Desa Kedisan, Kintamani, Bangli.

Sekitar 50 orang perempuan telah melahirkan karya seni luar bisa dalam bentuk tas belanja terbuat dari kain yang dibubuhi lukisan cantik dari karyanya sendiri.

(BACA: Menguak Pesona Kintamani, 4 Pilihan Wisata Seputar Danau Batur)

"Awalnya kan mengajak ibu-ibu PKK di sana yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia dan juga tindakan asusila. Tidak hanya menangani kasus hukum saja kami juga melihat bagaimana mengidentifikasi permasalahan sosial," kata Ni Putu Citra Sasmita, aktivis LBH Bali Crisis Center di Denpasar, Sabtu (22/10/2016).

(BACA: 5 Ide Berwisata di Sanur Bali)

Karya dari perempuan yang tergabung dalam PKK Desa Kedisan, Kintamani ini dipamerkan di acara Mabesikan Festival yang diselenggarakan di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Tas kantong lukis karya ibu PKK Desa Kedisan, Kintamani, Bangli, Bali yang dipamerkan di Mabesikan Festival, Denpasar, Sabtu (22/10/2016).
Tas yang dipamerkan terdapat beberapa lukisan dengan ikon berbeda seperti ikon Kintamani, Batur, Jeruk Kintamani, Kedisan dan lainnya.

"Kami ingin karya ini diakui dan menjadi kebanggaan. Jadi kalau wisatawan pergi ke Kintamani bisa membeli oleh-oleh yang berkaitan dengan wilayah Kintamani seperti tas belanja yang saat ini dibuat. Kan wisatawan yang beli dan dibawa ke daerahnya, akan senang bahwa pernah datang ke Kintamani dengan bukti membawa oleh-oleh khas Kintamani," ujar Citra.

Peluang Bisnis Sektor Pariwisata

Pihak LBH Bali Crisis Center membaca peluang yang bagus di mana Kintamani sebagai salah satu tujuan wisata tentu banyak wisatawan yang datang. Ini bisa menjadi peluang bisnis bagi kelompok PKK di wilayah Kintamani untuk menjadikan karya seniman sebagai penghasilan.

"Awalnya memang sebagai terapi yang mengalami kekerasan. Saya melihat ada benang merah antara kondisi ekonomi dan potensi kekerasan itu. Ekonomi mereka diperbaiki dengan membuat maskot Kintamani ini. Ini adalah peluang," ujar Citra.

Citra memaparkan, awalnya adalah mengangkat isu plastik berbayar. Nah bagaimana memberdayakan perempuan-perempuan khususnya di Desa Kedisan untuk memanfaatkan peluang ini.

Tapi sayangnya, hasil karya mereka belum sempurna dan butuh diperbaiki agar layak jual dan ini akan terus ditingkatkan dengan pendampingan beberapa pihak terkait.

KOMPAS.com/SRI LESTARI Tas kantong lukis karya ibu PKK Desa Kedisan, Kintamani, Bangli, Bali yang dipamerkan di Mabesikan Festival, Denpasar, Sabtu (22/10/2016).
"Memang sih lukisannya terlihat kasar, belum bagus tapi ya seni sekali jika terlihat di sebuah tas. Gimana ya, cukup bagus lah, yang buat kan ibu-ibu PKK, tergolong bagus lah. Semangat, ini peluang bagi mereka," kata Gede Ardika, salah satu pengunjung Mabesikan Festival.

Ke depannya, ada maskot anjing kintamani yang akan diluncurkan oleh kelompok ini untuk memberikan semangat para ibu-ibu PKK untuk berkreativitas.

Tidak lama lagi, hasil karya mereka yang semakin hari semakin terlihat hasil yang baik, akan dijual ke pasaran dengan harga yang relatif murah di kisaran Rp 30.000 - Rp 50.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com