Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan di Jawa, Ini Pelopor Bus Tingkat AKAP di Indonesia

Kompas.com - 10/07/2017, 08:03 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren bus tingkat sebagai pilihan transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Pulau Jawa baru saja dimulai. Namun sebenarnya, bus tingkat sebagai transportasi AKAP pertama kali dimulai dari Pulau Sumatera. Tepatnya oleh Perusahaan Otobus (PO) Sempati Star.

"Tahun 2015, Adi Putro (produsen karoseri) meluncurkan bus tingkat untuk AKAP di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show). Bus tersebut dibeli oleh PO Sempati Star dari Medan," kata pemerhati transportasi bus AM Fikri saat dihubungi KompasTravel, Minggu (9/7/2017).

Rute bus tingkat Sempati Star atau di Medan akrab disebut double decker melayani penumpang dari Medan ke Banda Aceh dengan layanan eksekutif. Misalnya kursi super empuk, ranjang tempat tidur, bantal, selimut, AC, WiFi, kulkas, dapur, bar, toilet, video audio on demand, makanan, dan camilan.

Apalagi sasis bus yang digunakan adalah merek luar negeri ternama seperti Mercedez Benz dan Scania yang menambah mulus perjalanan.

Bus ini bagaikan oasis bagi para penumpang rute Medan-Banda Aceh yang menempuh jarak panjang, sekitar 12 jam perjalanan. Tak heran pada awal diluncurkan, bus ini sempat menyedot perhatian masyarakat. 

Bus tingkat Sempati Star juga memiliki kelas berbeda antara lantai atas dan lantai bawah. Umumnya lantai bawah dihargai lebih mahal karena fasilitas yang diberikan lebih unggul dari pada lantai atas.

Tarif perjalanan untuk menumpang bus Sempati Star dengan rute Medan-Banda Aceh ini dihargai Rp 430.000 untuk kursi bagian bawah dan Rp 250.000 untuk kursi bagian atas.

Baru-baru ini, Rabu (5/7/2017), Sempati Star bersama empat PO lain mendapatkan izin bus tingkat AKAP oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com