Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menikmati Pesona Natural Tasmania

Hal lain soal Tasmania yang saya ketahui yaitu sebuah pulau yang juga salah satu negara bagian Australia. Hanya itu tak lebih dan tak kurang.

Sehingga, saat KompasTravel mendapat undangan dari Tourism Tasmania dan difasilitasi Dwidaya Tour, maka cita-cita untuk melihat dengan mata kepala sendiri seperti apa Tasmania, bakal terwujud.

Dalam perjalanan ke Tasmania, jalur yang dipilih adalah terbang dari Jakarta Sydney selama kurang lebih tujuh jam, lalu disambung perjalanan ke Hobart, Tasmania selama dua jam.

Meski diwarnai keterlambatan penerbangan sambungan ke Hobart, tetapi semua kelelahan sirna saat tiba di kota Hobart, ibu kota Tasmania, Kamis (30/11/2017), matahari bersinar cerah dan hangat.

Rombongan kecil kami disambut Pete, pemandu lokal dari Tourism Tasmania. Tak perlu menunggu waktu lama, Pete langsung membawa kami ke jantung kota Hobart.

Di sepanjang perjalanan itu, Pete menceritakan sekilas soal Tasmania.

"Tasmania tidak terlalu ramai, penduduk seluruh pulau ini hanya 500.000 orang dan separuhnya tinggal di kota Hobart," ujar Pete.

Faktanya, Tasmania adalah pulau terbesar ke-26 di dunia dengan luas wilayah 68.401 kilometer persegi atau kurang lebih setara dengan luas Wales di Inggris Raya.

Tasmania dipromosikan sebagai negara bagian paling natural karena 42 persen areanya merupakan wilayah yang dilindungi, termasuk beberapa taman nasional dan situs warisan dunia.

Masih lebih alaminya Tasmania dibanding wilayah lain di Australia juga dirasakan blogger wisata, Kenny Santana.

"Tasmania ini masih lebih alami dibanding Sydney atau Melbourne. Waktu pertama kali ke sini, saya kaget karena suasananya yang masih amat nyaman," ujar Kenny yang sudah dua kali berkunjung ke Tasmania.

"Suasana di Tasmania ini seperti gabungan antara Australia dan Selandia Baru, tak heran karena letak Tasmania juga di antara Australia dan Selandia Baru," tambah dia.

Di kota Hobart terdapat Museum of Old and New Art (MONA) yang berisi karya-karya seni kontemporer,dan kerap menggelar festival musik atau kebudayaan.

Kegiatan lain adalah berkendara ke puncak Gunung Wellington yang menjulang setinggi lebih dari 1.200 meter dari permukaan laut dan menyaksikan keindahan kota Hobart yang terbentang di bawah.

"Ada juga pasar Salamanca, yang lebih turisme dan pasar Farm Gate, pasar desa tempat para petani menjual langsung hasil bumi mereka," kata Pete, pemandu kami.

Waktu terbaik mengunjungi Tasmania adalah pada mulai bulan Desember atau di saat belahan Bumi selatan memasuki musim panas.

Meski demikian, jangan kaget jika cuaca di Tasmania bisa berubah dengan cepat, dengan hujan turun di masa musim panas. Namun, itulah salah satu keunikan Tasmania.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/01/080100527/menikmati-pesona-natural-tasmania

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke