"Saya instruksikan tiap Dinas Pariwisata (Dinpar) agar proaktif memberikan info-info seputar wisata, kuliner, dan event selama libur Lebaran ini, minimal lima news sehari," kata Menpar dalam acara "Forwapar Ngabuburit Bareng Menpar" di Ayana Mid Plaza Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Menurutnya arus wisatawan mudik dan acara-acara wisata Lebaran sudah merupakan keniscayaan tiap tahun, tanpa dikoordinir pun sudah berjalan. Lebaran tahun ini diperkirakan wisatawannya naik pesat karena waktu libur yang panjang.
Kendati pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sempat turun jadi 10 juta saat Ramadhan, ia memperkirakan begitu libur Lebaran wisatawan yang mudik mencapai 20 juta, sehingga periode Ramadhan-Lebaran bisa terjadi pegerakan 30 juta wisnus.
Oleh karenanya selain kesiapan infrastruktur yang sudah lama ditekankan, kini Dinpar juga diminta proaktif dalam memberikan informasi wisata kepada para pemudik.
"Baik berupa katalog yang dibagikan, informasi di medsos dengan #pesonamudik2018, pokonga guide (petunjuk) untuk pemudik berwisata supaya bisa menaikan pergerakan wisatawan," ungkap Arief Yahya.
Kegiatan mudik ini masih terpusat di Pulau Jawa dan sekitarnya, sehingga Dinpar yang diinstruksikan pun meliputi Jawa Bali, dan beberapa kota representatif di Sumatera dan Kalimantan.
Ia optimis angka pergerakan wisatawan akan naik pesat tahun ini. Secara langsung, tiap-tiap daerah juga akan naik pendapatannya dari libur Lebaran ini.
Informasi tersebut akan dikemas menarik seperti dalam video, infografis, ataupun tulisan melalui berbagai media digital, termasuk media sosial dalam #pesonamudik2018.
Pemerintah (Kemenpar) tahun 2018 menargetkan pergerakan wisnus di Tanah Air sebanyak 270 juta wisnus.
https://travel.kompas.com/read/2018/06/08/041000727/menpar-minta-daerah-aktif-berikan-informasi-wisata-kepada-pemudik