Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Negara Berkolaborasi Meriahkan Festival Budaya Lintas Negara

Tujuh negara termasuk Indonesia ikut memerihakan event pertunjukan seni dan budaya lintas negara tersebut.

Sebelum Pifaf dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulbar, acara ini diawali dengan karnaval budaya tujuh negara yang dimulai dari kantor bupati berkeliling kota hingga finish di Manding Sport Center.

Ribuan warga di sepanjang rute jalan tampak antusias menyaksikan jalannya karnaval hingga usai.

Setiap negara dan daerah peserta karnaval tampak berusaha menampilkan ciri khas dan keunikan budaya negara asal mereka masing-masing.

Indonesia dan Polewali Mandar sendiri menampilakan beragam antraksi kesenian daerah seperti kensenian Pompang, Kalindagdaq, Kuda Pattudduq, Reog Ponorogo, dan beragam kesenian khas Nusantara.

Selama lima hari pelaksaan Pifaf, berbagai kesenian tradisonal dan kontemporer dari masing-masing negara dan daerah peserta ditampilkan.

Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, mengatakan akulturasi budaya dan seni dari berbagai negara peserta Pifaf ini diharapkan ikut mendorong sektor pariwisata dan perekonomian lokal Polewali Mandar dan Sulawesi Barat.

Pifaf juga menjadi ajang untuk meperkenalkan kekayaan seni budaya lokal Mandar dan Tanah Air. Sementara itu, warga negara Indonesia juga bisa mengenal aneka seni dan budaya asing dari negara peserta.

“Ajang Pifaf bukanlah momentum hura-hura tapi bagaimana bisa berkontribusi mendorong sektor seni dan budaya sebagai destinasi wisata Polman. Event ini juga saya kira cukup berkontribusi mendorong sektor perekonomian masyarakat karena juga digelar pameran pembangunan dan pasar murah,” jelas Andi.

Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masadar menyatakan pihaknya akan terus mendukung kegiatan event budaya dan seni bertaraf internasional ini agar menjadi salah satu destinasi wisata nasional unggulan Sulawesi Barat.

Gubenrur menyatakan tahun depan ia mengagendakan seluruh kabupaten di Sulawesi Barat agar berkontribusi dalam mendorong peningkatan sektor wisata.

“Gubernur akan terus mendorong partisipasi setiap daerah agar terus menumbuhkan seni budaya daerah masing-masing di Sulbar agar kelak menjadi kekayaan daerah bahkan menjadi kekayaan budaya nasional dan internasional lewat event ini,” jelas Ali.

Pembukaan Pifaf ditandai oleh pertunjukan tarian kolosal secara bergantian dari masing-masing negara peserta Beragam kesenian lokal Sulbar dan Sulsel juga menjadi suguhan atraktif yang menarik minat para tamu dari tujuh negara tersebut.

Perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Afrida Prita Sari mengigatkan pemerintah Polman dan Sulbar agar kulitas pelaksanaan Pifaf bisa memenuhi standar agar kelak bisa masuk dalam 100 Calender of Event. Termasuk ketepatan tanggal peksanaan yang tidak bergeser setiap tahunnya.

“Untuk bisa masuk dalam 100 Calendar of Event tentu ada syarat-syaratnya, termasuk tanggal dan bulan pelaksanaannya,” jelas Afrida.

Selama pelaksanaan Pifaf juga akan digelar berbagai kegaiatan dalam mendorong tumbuhnya industri pariwsiata Sulbar dan Polewali Mandar. Seperti workshop musik dan tari tradisional Mandar dan diskusi seni budaya.

Kehadiran tamu mancanegara tersebut juga merupakan bentuk pertukaran dan pembelajaran seni pertunjukkan antar sesama negara peserta. Sehingga ajang tahunan ini diharapkan bisa semakin menggaungkan seni dan keunikan budaya Polman ke dunia.

Ajang Pifaf juga merupakan ruang interaksi dan komunikasi antara sesama budayawan dan seniman tradisi Polewali Mandar dengan seniman bangsa-bangsa lain.

https://travel.kompas.com/read/2018/08/02/141900727/7-negara-berkolaborasi-meriahkan-festival-budaya-lintas-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke