Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pak Semi, Penjaga Parahyangan Somaka Giri GWK Bali Sejak 1991

Semi merupakan warga asli Bali yang telah terpanggil untuk mengabdikan diri sebagai penjaga Parahyangan Somaka Giri.

Tak lama setalah sembahyang, Semi mengizinkan kami memasuki area yang disebut sebagai tempat suci tersebut.

Semi menjelaskan, Parahyangan Somaka Giri merupakan mata air yang tak pernah surut dan dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai anugerah yang memiliki kekuatan magis untuk menyembuhkan orang sakit hingga mendatangkan hujan di kala paceklik.

Di sela perbincangan, tiba-tiba Semi mengambil sebuah cangkir kayu yang di dalamnya terdapat air jernih seraya membacakan doa-doa.

Air tersebut dipercikkan ke arah kepala kami sambil terus membacakan doa. Setelah itu, beras yang telah terendam air disematkan di kening kami, kemudian bunga kamboja diselipkan di telinga kanan kami. Semi menyebut, ini adalah doa untuk keselamatan dan kemakmuran.

Ia kemudian mengambil gayung kecil yang memiliki tangkai panjang dan memasukkannya ke dalam sebuah batu berlubang.

Ternyata, batu tersebut berisi sumber mata air. Kami diminta meminum dan mengusapkan air itu ke wajah kami.

"Saya mulai menjaga kawasan ini sejak tahun 1991. Tapi sebelum saya jaga, sebelum wisata GWK ini ada bahkan ratusan tahun lalu batu berlubang ini sudah ada dan terus mengeluarkan air," ujar Semi Sabtu (10/11/2018) di sela-sela acara Media Trip Pegipegi bertajuk "Jelajahi Indonesiamu" di Bali.

Saat pembangunan GWK, tempat ini dipertahankan dan kawasannya dipercantik.

Parahyangan Somaka Giri pun menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke kawasan GWK.

Keberadaan mata air ini menjadi alasan mengapa setiap pengunjung yang hendak memasuki kawasan GWK diwajibkan memakai pakaian tertutup. Disediakan kain jika pengunjung mengenakan pakaian yang tak menutupi lutut.

Tak hanya itu, karena dianggap sebagai tempat yang suci, wisatawan wanita yang tengah datang bulan dilarang memasuki kawasan Parahyangan Somaka Giri.

"Setiap wisatawan boleh berada di sini. Saya akan doakan semoga beroleh keselamatan dan kedamaian," sebut Semi.

https://travel.kompas.com/read/2018/11/12/145303227/kisah-pak-semi-penjaga-parahyangan-somaka-giri-gwk-bali-sejak-1991

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke