Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Datanglah Menyaksikan Sugriwa-Subali Menari di Goa Kiskendo

Kisah itu bercerita tentang Sugriwa dan Subali, kakak beradik dalam wujud manusia setengah kera, yang mengalahkan Maesasura dan Lembu Sura, manusia dengan kepala sapi pada Kerajaan Kiskendo di bumi.

Kedua manusia berkepala sapi itu mengusik kedamaian khayangan dan mengganggu putri Bathara Indra bernama Dewi Tara. Kedua kera membantu pihak kayangan. Mereka mengamuk dan menang atas manusia sapi. Mereka lantas keluar dengan cara menjebol gunung dan terciptalah goa.

Kisah inilah yang menyertai goa sehingga warga memiliki daya tarik besar atas obyek wisata ini. Pemerintah Kulon Progo pun memperkuat jati diri goa itu lewat menghidupkan sendratari Sugriwa-Subali dan mementaskannya di destinasi ini.

Kiskendo bukan hanya wisata susur goa semata. Di sana juga ada taman bermain, taman bunga, obyek selfie, hingga teater terbuka tempat pertunjukan. Wisatawan Kiskendo menjadi mayoritas penontonnya.

"Kiskendo merupakan heritage (warisan). Demi memperkuat heritage ini, maka dikembangkanlah sendratari sebagai budaya," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo ketika menyaksikan sendratari ini, Sabtu (24/11/2018).

Kiskendo merupakan kawasan wisata dengan goa sebagai obyek utama. Goa ini memiliki panjang 1,5 kilometer menuju perut bumi. Goa konon sudah ditemukan 2 abad silam.

Para leluhur terdahulu memanfaatkan goa sebagai tempat mencari ketenangan batin dan pencerahan lewat bertapa.

Pemerintah DIY melihat goa memiliki potensi wisata lantas mengelolanya di 1979. Dinas Pariwisata Kulon Progo melajutkan pengelolaan sejak 2005.

Pemerintah meyakini Kiskendo bakal menjadi destinasi wisata yang mengangkat derajat daerah ini. Terlebih, ketika jalur yang menghubungkan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) menuju wisata Borobudur terbangun. Jaraknya sekitar 53-56 Km.

Jalan itu nantinya akan terbangun melintas dekat obyek Kiskendo. Wisatawan akan memiliki banyak pilihan wisata sepanjang Menoreh menuju Borobudur, termasuk ke Kiskendo.


Menurut Hasto, obyek wisata mesti memiliki daya tarik khas sebagai sebuah keunggulan, termasuk keunggulan karena latar budaya. Contohnya Kiskendo dengan latar kisah Sugriwa Subali dan diperkuat sendratari di dalamnya.

Kemasan wisata dan budaya tentu membedakan dengan obyek lain. "Budaya sangat berhubungan dengan destinasi sebagai keunggulan dari daerah lain," kata Hasto.

Sutradara Herida Damar Wulan mengatakan bahwa sendratari ini sudah tampil di Kiskendo sejak 2016. Pertunjukannya selalu berkonsep opera. Hanya saja, demi daya tarik, mereka sering mengemas dengan banyak kreasi.

Ia mencontohkan, di beberapa pertunjukan sebelumnya penonton disuguhi puncak gunung meledak seolah kera penari sungguh menjebol puncak gunung dan mencipta goa.

Pertunjukan dan kreasi semacam ini semakin mematenkan cerita itu di hati warga. "(Dulu) setiap akhir pekan pertunjukan ini digelar. Setelah lama tidak muncul, kini kembali lagi," kata Damarwulan.

Pengelola Kiskendo, Suisno mengatakan, pertunjukan sendratari ini sekarang berlangsung setidaknya 1-4 kali setiap tahun. Pertunjukan memberi dampak besar. Setidaknya 1.500 tiket masuk dibeli ketika pertunjukan berlangsung di Kiskendo.

Ini berbeda dengan hari biasa yang hanya 100-150 tiket per hari. "Banyak juga wisatawan mancanegara ketika ada pertunjukan Sugriwa-Subali seperti hari ini," kata Suisno.


Kiskendo pun jadi salah satu pilihan dari banyaknya obyek wisata di Perbukitan Menoreh. Desa-desa di Menoreh berlomba untuk mengangkat potensi wisatanya.

Di Girimulyo, selain Kiskendo, ada 8 potensi wisata di kecamatan ini dan dikelola warga. Karenanya wisatawan pun banyak ke Menoreh.

https://travel.kompas.com/read/2018/11/25/141000827/datanglah-menyaksikan-sugriwa-subali-menari-di-goa-kiskendo

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke