Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Tips Mengunjungi Pasar Lama Tangerang

Di malam hari, kawasan ini seakan disulap menjadi pusat kuliner dengan aneka ragam jajanan. Jalanan dipenuhi oleh lapak dan tenda pedagang serta pembeli yang hilir mudik.

Hal ini membuat banyak orang terpikat mengunjungi Pasar Lama. Untuk Anda yang berniat menyambangi Pasar Lama, berikut sejumlah tips dari KompasTravel:

1. Kunjungi pada akhir pekan

Meskipun kawasan Pasar Lama bakal semakin padat di akhir pekan, namun jenis kuliner yang tersedia pun semakin kaya pada hari Sabtu dan Minggu.

Beberapa penjaja makanan yang unik dan langka seperti gado-gado penganten atau ikan ceng cuan hanya akan muncul di akhir pekan.

2. Parkir sebelum masuk kawasan Pasar Lama

Tidak banyak kantung parkir yang tersedia di kawasan ini. Oleh sebab itu, Anda yang berencana mengendarai mobil sebaiknya datang sebelum gelap.

Jika tidak mendapatkan parkir ketika hari telah gelap, Anda akan terjebak di kemacetan yang cukup parah karena jalanan akan termakan oleh lapak dan tenda pedagang serta dijejali pejalan kaki.

Andai beruntung, Anda dapat memarkirkan mobil di celah antara lapak dan tenda pedagang. Kalau tidak, bersiaplah kecewa karena di Jl. Kisamaun diberlakukan sistem satu arah.

3. Wisata kuliner

Hal yang satu ini mustahil Anda lewatkan, mengingat wisata kulinerlah daya tarik utama Pasar Lama. Berbagai jenis asupan ada di sini, mulai dari kudapan, aneka jenis es, makanan berat, sampai santapan ekstrem seperti sate ular dan biawak.

Beberapa di antara jajanan tersebut terhitung legendaris karena usianya, sebut saja Es Podeng Varia, Es Bun Tin, Laksa Benteng, dan Sate H. Ishak.

Jumlah penjaja kuliner di Pasar Lama akan membeludak ketika memasuki malam hari. Tenda dan lapak-lapak yang dipenuhi pelanggan bakal memakan lebih dari separuh badan jalan.

4. Membawa kamera

Kawasan Pasar Lama ibarat jantung yang senantiasa berdenyut. Kesibukan di kawasan ini pun bermacam-macam, mulai dari transaksi di pasar, becak yang hilir-mudik, serta jemaat yang mengunjungi Klenteng.

Momen ini cocok bagi Anda yang menggemari street photography. Upayakan membawa kamera yang mudah dibawa ke mana-mana dan tidak mengganggu orang lain.

5. Menumpang becak

Tarif menumpang becak di kawasan ini berkisar antara Rp 10-20 ribu, tergantung jarak yang ditempuh. Anda dapat berbincang-bincang dengan pengemudi becak yang beberapa di antaranya merupakan keturunan Tionghoa Benteng, mengenai kehidupan etnis tersebut di Tangerang.

6. Sedia pakaian yang nyaman

Suhu di Kota Tangerang terbilang panas ketika terik. Keadaan ini cukup membuat Anda mudah berkeringat. Selain itu, kawasannya yang terbuka tanpa satu pun pohon membuatnya minim tempat berteduh ketika hujan turun.

Gunakanlah pakaian yang nyaman untuk menjelajahi kawasan ini. Ada baiknya, kenakan topi dan sediakan payung untuk mengantisipasi terik dan hujan yang mungkin datang.

7. Sambangi Museum Benteng Heritage

Museum ini telah direstorasi kembali ke bentuk asalnya yang menyerupai rumah China. Di dalamnya, tersimpan berbagai koleksi budaya Tionghoa dan Peranakan yang sulit ditemui di tempat lain.

8. Berburu oleh-oleh khas

Kawasan Tangerang terbilang banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tionghoa Benteng sejak lama. Akibatnya, di kota ini juga terdapat beberapa sentra produksi makanan khas Tionghoa.

Kecap menjadi salah satu oleh-oleh khas yang dapat Anda bawa pulang dari sini. Dua kecap legendaris, Kecap Benteng dan Kecap SH bisa Anda temukan di kawasan ini.

Selain itu, terdapat pula sentra produksi dodol dan kue keranjang yang produknya bakal Anda dapati dengan mudah di Pasar Lama.

https://travel.kompas.com/read/2019/01/31/130900927/8-tips-mengunjungi-pasar-lama-tangerang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke