Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenpar Harap 10 Peserta WSA Batch II Punya Ide Brilian

KOMPAS.com - Dewan Juri Demo Day Wonderful Startup Academy (WSA) Batch II Tahun 2019 berharap, 10 startup yang berhasil lolos memiliki ide-ide brilian dan mampu mengeksekusi bisnisnya dengan baik. 

Dengan demikian nantinya mereka dapat mendukung potensi pariwisata Indonesia.

Dalam rilis yang Kompas.com terima Selasa (26/3/2019), Ketua Tim Percepatan 10 Bali Baru Hiramsyah S. Thaib mengatakan, Demo Day WSA Batch II ini berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 24-26 Maret 2019 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menuturkan kegiatan ini menjadi bagian dari kegiatan Nomadic Coworking space, yang merupakan bagian dari percontohan untuk attraction Nomadic Tourism Kemenpar di 10 destinasi prioritas pariwisata.

“Untuk mampu scale up, startup harus punya komitmen yang tinggi dan tahan banting. Adapun poin penilaian meliputi customer (market size), competitive analysis, business opportunities, dan future development plan,” ujar Hiramsyah.

Sementara itu, mengenai antusias, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina mengatakan bahwa jumlah pendaftar WSA Batch II meningkat lebih dari 70 persen.

Diungkapkannya, jumlah pada WSA batch kedua ini diikuti 309 startup. Angka tersebut lebih besar dari batch pertama yang hanya berjumlah 180 startup.

Setelah melewati tahapan customer validation, dari 309 startup terpilih 30 startup terbaik yang selanjutnya diseleksi kembali menjadi TOP 10 startup.

Adapun kesepuluh startup terbaik tersebut terdiri dari Adventurigo (Bogor), Ayorec (Jakarta), Bobobox (Bandung), Mountable (Jakarta), Mowiee (Medan), TravelBuddy (Jakarta), Traveloby (Lombok), Tripal (Jakarta), Wisata Sekolah (Tangerang Selatan), dan Zendmoney (Jakarta).

“Kesepuluh startup terbaik telah mendapatkan materi terkait ‘business mindset’ yang terdiri dari sub topik seputar validasi pelanggan, produk, hingga marketing atau penjualan dan ‘investment mindset’," ungkap Fatina.

Selain itu, ditambahkannya lagi, peserta startup juga akan mendapat fasilitas coaching dan mentoring dengan para expert sesuai bidangnya masing-masing.

Dipilihnya Labuan Bajo, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya karena daerah tersebut memiliki banyak konten nomadic. Banyak pemain dalam ekosistem pariwisata yang sukses mengemas dan menjual produk nomadic yang inovatif. Contohnya Trip, Inc. yang menjual paket open trip Nomadic Bajo.

Arief menambahkan, perkembangan amenitas untuk kaum nomad juga semakin banyak. Belakangan ada Le Pirate boatel, One Tree Hill, dan The Seraya yang merupakan hostel bergaya kekinian untuk glampacker atau kaum pengembara millennial.

“Nomadic Tourism ini sebagai solusi sementara sebagai solusi selamanya. Liveaboard yang telah berkembang lima hingga tujuh tahun belakangan di Labuan Bajo adalah contoh dari solusi sementara tersebut," papar Arief.

Apa saja yang dilakukan peserta selama WSA Batch II kemarin?

Mengenai detail acara WSA Batch II/2019, Penanggung Jawab Demo Day WSA Edo Rinaldo mengatakan bahwa pada Minggu (24/3) dini hari yang merupakan hari pertama, ke-10 startup dibawa ke daerah Padar menggunakan Kapal Sea Safari.

Mereka dibawa ke sana untuk melihat salah satu atraksi dari pariwisata Labuan Bajo yang sangat mengagumkan.

“Peserta sempat melakukan tanya jawab dengan panjaga kawasan konservasi. Khususnya terkait sampah dan regulasi di daerah tersebut. Diharapkan para peserta dapat memperkaya wawasan dalam mengembangkan produknya nanti,” ujarnya.

Menjelang siang, para peserta yang dibentuk per tim mempersiapkan presentasi mereka untuk Demo Day sembari menikmati pemandangan laut menuju Pulau Kalong.

Di saat yang bersamaan, para peserta juga menerima materi tambahan melalui kata sambutan dari Ketua Tim Percepatan Nomadic Kemenpar, Waizly Darwin.

Dalam kesempatannya, Darwin memperkenalkan beberapa program nomadic yang sudah berjalan dan sedang dilakukan di beberapa destinasi prioritas, termasuk Labuan Bajo.

“Saya berharap seluruh peserta WSA dapat berusaha sebaik mungkin dalam kegiatan kali ini, sembari mengeksplore tempat-tempat yang akan dikunjungi selama di Labuan Bajo. Tampilkan gagasan terbaiknya, terutama dari sisi bisnis,” pesan Darwin.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan memperkenalkan lima tim juri yang nantinya akan memberikan penilaian terhadap performa para peserta startup.

Adapun lima juri tersebut terdiri dari Johannes Adi Purnama Putra dari Indigo Telkom Indonesia, Stephanie Yoe dari Fenox Venture Capital, Joshua Agusta dari MDI Ventures, Emil Reven dari Kejora Ventures, dan Dicky Sukma yang merupakan CEO dari Panen Maya.

Pada malamnya, usai jamuan makan malam, acara diisi dengan hiburan bertema WSA The Greatest Show yang berhadiah senilai Rp 2 juta.

Ke-10 startup yang ada dibagi dalam 5 grup. Setiap grupnya menampilkan sulap, drama dan nyanyian. Acara yang berlangsung meriah tersebut akhirnya dimenangkan oleh team Wakatobi dengan drama Malin Kundang.

https://travel.kompas.com/read/2019/03/26/163000827/kemenpar-harap-10-peserta-wsa-batch-ii-punya-ide-brilian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke