Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Jadi Kakak Asuh Seharian di Mal Jakarta

"Gelap banget kak bioskopnya," kata Reihan kepada saya.

Ia kemudian minta izin membuka sepatu dan kaos kakinya di bioskop.

Selama 1 jam 40 menit, mata Reihan terpaku pada layar besar yang menampilkan gambar warna-warni bergerak dari film Toy Story 4.

Ia belum dapat membaca, tetapi tampak betul menikmati film yang diputar.

Sampai ketika film tamat, ia masih terduduk membiarkan orang lain pergi terlebih dahulu.

"Tunggu, itu belum selesai kak. Nah itu masih ada lagi filmnya," pinta Reihan.

Hari itu Reihan dan 49 anak lain dari Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia diajak untuk beraktivitas di Mal Grand Indonesia. Mulai dari santap siang, menonton bioskop, menonton pertunjukan tari, dan bermain di wahana permainan.

"Ini adalah program CSR rutin dari Grand Indonesia. Dalam satu tahun ada dua kali, saat libur sekolah pertengahan dan akhir tahun. Anak-anak yang kita ajak memang anak kurang mampu atau yatim piatu," kata Public Relations Manager Grand Indonesia, Dinia Widodo, Rabu (10/7/2019).

Setiap anak yang diajak ke Grand Indonesia didampingi kakak asuh yang berasal dari staf Grand Indonesia, staf tenant, dan media.

Dinia menyebutkan tindakan ini dilakukan untuk menginspirasi, menciptakan kepedulian masyarakat, sekaligus layanan bagi komunitas Grand Indonesia.

"Dulu pernah kami mengadakan CSR untuk anak-anak di luar Grand Indonesia, tetapi justru tidak memberi pengalaman bagi anak-anak," kata Dinia.

Berkunjung ke mal, bersantap, dan bermain nyatanya tidak dapat dinikmati oleh semua anak Jakarta. Reihan misalnya, tidak hanya terpaku dengan layar bioskop, ia juga terpaku dengan toilet otomatis dan mesin pengering tangan.

Di penghujung acara, Reihan mengaku belum puas bermain di Carniville. Padahal semua wahana sudah dijajal. Sampai harus dibujuk dengan hadiah yang memang telah disiapkan Grand Indonesia.

"Kalau sudah ambil hadiah, boleh lanjut mainnya lagi?" tanya Reihan.

Pengalaman yang tampak sederhana bagi anak-anak lain, ternyata memberi kesan yang begitu mendalam baginya.

Pada saat perpisahan ia memberikan salam dua kali kepada saya. Terus menatap sampai harus berpisah untuk pulang ke rumahnya di Petamburan, yang jaraknya tak jauh dari pusat Kota Jakarta.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/13/140100227/pengalaman-jadi-kakak-asuh-seharian-di-mal-jakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke