Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejumlah Masalah di Bali Bisa Jadi "Bom Waktu", Ini Tugas Wishnutama

Dua masalah merupakan masalah klasik yang harus dituntaskan pemerintah dalam membangun pariwisata Bali yang lebih baik ke depannya.

Permasalahan tersebut diharapkan mampu ditangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnuhutama yang resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, turis mancanegara yang datang ke Bali jika terus-terusan merasakan kemacetan dan melihat sampah akan mengurungkan niatnya untuk datang kembali.

Ia mencontohkan di kawasan pariwisata di Ubud, Gianyar. Untuk mencapai ke sana wisatwan membutuhkan waktu lebih dari dua jam karena macet. Selain itu sampahnya juga disebut tak dikelola dengan baik.

"Bisa-bisa wisatawan tak datang lagi gara-gara melihat dua hal ini. Siapa yang mau ke Ubud dalam waktu dua jam dari bandara," kata Arida sata dihubungi, Kamis (24/10/2019).

Arida mengatakan untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuatkan sebuah badan otoritas yang mengelola suatu kawasan pariwisata yang sudah mengalami masalah sehingga tidak dikelola secara tradisional.

Badan tersebut nantinya bertugas mengelola daerah tujuan wisata (DTW) dengan lebih profesional.

Kemudian persoalan lain adalah berlebihnya jumlah turis di suatu kawasan saja. Misalnya di Bali, turis asing hanya terfokus di Bali Selatan.

Menurutnya, penting untuk mengembangkan daerah lain misalnya Karangasem dan Buleleng.

Soal turis nakal juga menjadi permasalahan yang memperburuk citra pariwisata Bali. Turis nakal misalnya yang berbuat kriminal, pura-pura gila, hingga ribut juga harus menjadi perhatian.

Menurutnya, hal ini karena kualitas wisatwan yang datang ke Bali sudah menurun. Hal ini dipengaruhi oleh semakin murahnya biaya untuk berwisata di Bali. Hal tersebut tak terlepas dari adanya kebijakan bebas visa dan makin banyaknya penerbangan murah dari luar negeri.

"Semua orang sekarang bisa datang ke Bali. Kadang yang datang bukan wisatawan tapi kriminal," katanya.

Ke depannya, Bali yang dikenal sebagai kawasan wisata budaya harus punya segmentasi. Diharapkan wisatawan yang datang ke Bali merupakan yang berkualitas.

Jadi harus ada standar harga di semua sektor pariwisata yang diimbangi dengan peningkatan pelayanan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa mengatakan Bali harus lebih diperhatikan. Pasalnya, Pulau Dewata menyumbang 40 persen pendapatan dan jumlah kunjungan turis di Indonesia.

"Jadi magnet pariwisata Indonesia itu sebenarnya adalah Bali. Sehingga ini menteri itu nanti merawat Bali," kata Astawa.

Menurutnya, permaslahan pariwisata Bali adalah seputar kemecatan, masalah sampah, masalah energi, masalah listrik, dan abrasi pantai. Masalah tersebut harus diatasi jika ingin tetap bersaing dengan destinasi dari pesaing Indonesia.

"Sehingga pariwisata Bali semakin meningkat, dan keberlanjutan juga bisa dipelihara itu yang kita harapkan," katanya.

Sebelumnya, saat Presiden Jokowi saat mengumumkan nama-nama menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menyebut tugas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah mengurus 10 destinasi wisata baru.

Selain itu, urusan ekonomi kreatif juga menjadi tugas Wishnutama.

“Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, urusan pariwisata 10 destinasi wisata baru, ekonomi kreatif jadi urusan Wisnutama,” kata Jokowi saat membacakan susunan kabinet menteri Jokowi periode 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

https://travel.kompas.com/read/2019/10/24/204309927/sejumlah-masalah-di-bali-bisa-jadi-bom-waktu-ini-tugas-wishnutama

Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke