Tips Membuat Bakmi Ayam yang Enak dan Mudah dari Koki Profesional

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakmi pertama kalinya dibawa ke Indonesia oleh para imigran China berabad-abad lalu. Dari yang aslinya menggunakan daging babi, bakmi di Indonesia berubah menyesuaikan lingkungan sekitar menggunakan ayam.  

Bakmi ayam juga tak kalah nikmat. Jika diolah dengan saksama dan memerhatikan berbagai komponen bakmi ayam yang lezat bahkan dapat menjadi peluang usaha. 

"Kalau mau buat bakmi halal sangat mudah, minyaknya menggunakan minyak ayam atau miyak bawang," jelas President of Association of Culinary Professionals sekaligus Executive Chef di APREZ Catering & AMUZ Gourmet Restaurant, Stefu Santoso saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (22/11/2019).

Minyak ayam untuk bakmi, disebutkan Stefu didapat dari memanasi atau menggoreng kulit ayam. 

Selain ayam, bawang juga dapat menjadi bumbu penyedap minyak. Minyak hasil menggoreng  bawang merah dan bawang putih dalam jumlah banyak memiliki aroma dan rasa yang khas. 

"Minyak ini dicampur di mienya, kalo enggak mienya bisa lengket. Minyak, kemudian biasanya pakai msg, lalu ditambahkan kecap asin untuk menambah rasa juga," jelas Stefu.

Selanjutnya untuk kuah kaldu, Stefu mengatakan bisa mengunakan kaldu dari rebusan ayam.  Semakin nikmat jika ayam tersebut adalah ayam kampung. 

Kaldu ayam kemudian ditaburi daun bawang, namun juga bisa ditambah dengan pangsit, lalu bakso.

Setelah itu sekarang pr selanjutnya adalah topping. Topping dari bakmi yang sering digunakan adalah ayam dan sapi.

"Yang paling gampang ya ayam dan daging sapi, tapi kebanyakan orang akan pakai daging ayam karena secara ekonomis dia lebih murah," jelas Stefu. 

Jika ingin bakmi lebih nikmat, Stefu menyarankan pakailah ayam kampung rebus. Namun tentu harganya lebih mahal. 

Tak melulu ayam rebus atau ayam kecap, topping bakmi juga bisa dimasak dengan kreasi berbeda. Stefu memberi contoh daging ayam bisa dicincang lalu dimasak dengan kunyit dan daun jeruk, kemudian menggunakan kecap.

"Variannya amat sangat beragam sekali, tapi yang tradisional yang masih agak chinesse yang adatnya masih kuat itu ayamnya direbus. Air rebusan yang gurih itu bisa jadi kuah. Kemudian dahing ayamnya dipotong-potong mau dada apa paha jadi topping," jelas Stefu.