Lagi Tren Charter Flight Wisata ke Luar Negeri dengan Harga Murah

Menurut CEO TX Travel Anton Thedy, minat charter flight mulai menanjak sejak 2016, dan kini terus diminati wisatawan Indonesia.

"Charter flight yang saya maksud saat ini bukan (konsep) lama, dari (destinasi) A ke B, satu," kata Anton di Indonesia Tourism Summit 2019, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

"Saya melihat ada satu pihak, dalam hal ini pariwisata China memberikan subsidi besar-besaran. Bayangkan kalau tiket pesawat sudah gratis, kan tinggal bayar hotelnya. Itu lah kenapa jadi booming sejak 2016," lanjutnya.

Secara garis besar, konsep wisata dengan charter flight adalah subsidi silang dari pemerintah negara setempat kepada para wisatawan.

Subsidi tersebut gabungan dari sejumlah stakeholders negara setempat, seperti pemerintah provinsi, airport hingga pemerintah pusat dengan nilai Rp 6 juta - Rp 8,5 juta per orang.

Ia mencontohkan charter flight wisata ke Jakarta-Hainan, China, misalnya, sebesar Rp 6 juta per orang. Harga tersebut tergolong murah dibanding tiket penerbangan domestik.

"Saya jual ke Hainan, China Selatan (seharga) Rp 4 juta, (itu) sudah 5 hari 3 malam dan sebagainya," ujar Anton.

Harga itu disebut sudah full paket, sehingga wisatawan tinggal menikmati perjalanan ke destinasi wisata tersebut.

Ke depan, pertumbuhan minat charter flight diprediksi terus bertambah. Tahun 2019, misalnya, terdapat 11 charter flight dan tahun 2020 bertambah menjadi 16.

Adapun okupansi rata-rata charter flight dalam satu tahun bisa mencapai 85 persen.

Selain itu, charter flight juga terbuka ke negara lain sebagai destinasi.

"Charter flight yang saya lakukan saat ini ke China, dan Maret akan ada lagi ke Dubai. Saya sedang bicara ke Jepang, Jeju Korea dan Bangkok," katanya.