Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Membuat Visa Schengen Bagi Pemohon Pertama Kali ke Eropa

JAKARTA, KOMPAS.com - Liburan ke Eropa, terutama ke negara-negara Schengen, wisatawan wajib memiliki visa khusus yaitu visa Schengen. Pemegang visa ini bisa berkunjung ke 26 negara di Eropa dengan 22 negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

Pada Februari 2020 ini, terdapat beberapa perubahan kebijakan dalam visa Schengen yang mengatur penerbitan dan manfaat visa.

Hal ini dalam rangka memfasilitasi prosedur aplikasi untuk pelancong dan staf konsulat.

Perubahan utama yang dapat dilihat dalam proses pembuatan visa Schengen adalah biaya visa yang tinggi, periode pemasukan berkas permohonan yang diperpanjang, dan formulir permohonan online di berbagai negara.

Selain itu, para pelancong yang memiliki riwayat penggunaan visa yang positif akan mendapatkan keuntungan yaitu visa mereka akan berlaku lebih lama.

Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan terutama bagi yang baru pertama kali ke Eropa.

Tour Consultant Smailing Tour, Andika memberikan imbauan kepada wisatawan akan kenaikan visa sekitar Rp 300.000.

"Kami infokan kembali bahwa visa Schengen naik tarifnya Rp 300.000. Kenaikan itu bukan dari kita (travel agen) tapi dari Kedutaannya," kata Andika kepada Kompas.com di sela-sela pameran Singapore Airlines BCA Travel Fair 2020, Sabtu (15/2/2020).

Berikut tips dari travel agen bagi wisatawan yang baru pertama kali ke Eropa terkait perubahan Visa Schengen:

1. Kenaikan biaya visa Rp 300.000

Jika sebelumnya biaya pembuatan visa Schengen orang dewasa sekitar Rp 950.000 atau 60 Euro, kini bertambah Rp 300.000.

Sementara itu jika biasanya pembuatan visa schengen untuk anak berusia 6-12 tahun dikenakan biaya Rp 555.000 atau 35 Euro, akan dikenakan tambahan juga sekitar Rp 300.000.

Wisatawan yang baru pertama ke Eropa perlu mengetahui hal ini. Oleh karena itu, sebaiknya membawa uang lebih ketika akan membuat visa Schengen.

2. Visa Schengen tergantung di negara paling lama wisatawan tinggali

Proses pembuatan visa tidak bisa sembarangan dilakukan di negara yang akan kamu tuju. Kamu perlu melihat negara yang paling lama dikunjungi.

"Misalnya paling lama ke Italia, nah itu kita buat visa di Kedutaan Italia," jelas Andika.

"Semua tergantung berapa lama si wisatawan stay di satu negara itu," tambahnya.

Sekadar informasi, visa Schengen adalah satu buah visa yang dapat digunakan untuk mengunjungi beberapa negara anggota Schengen.

Oleh karena itu, kamu tidak perlu membuat visa Schengen di setiap negara yang hendak dituju.

3. Kelengkapan dokumen atau syarat-syarat pengajuan visa

Andika mengatakan, satu hal lagi yang perlu diperhatikan wisatawan dalam pengajuan visa adalah kelengkapan dokumen.

"Harus lengkap juga persyaratannya supaya kemungkinan besar visanya akan diapprove dari kedutaan. Soalnya travel agent enggak bisa memastikan itu. Semua visa diurus oleh kedutaan," ujarnya.

Kamu bisa mengunduh formulir aplikasi di situs vfsglobal.com. Formulir tersebut berisi dokumen apa saja yang harus dilengkapi ketika pengajuan visa.

4. Jumlah rekening minimal Rp 50 juta per orang

Oleh karena biaya hidup di Eropa lebih tinggi dari Indonesia, kamu perlu membawa uang lebih terutama di rekening bank.

"Itu segitu sudah aman lah anggapannya, karena kita kan di sana jalan-jalan. Jadi bakal banyak pengeluaran," ujarnya.

5. Bawa visa lain ketika mengajukan visa Schengen

Memiliki visa lain selain visa Schengen juga dapat menguntungkanmu dalam proses pengajuan visa.

"Kalau memang sudah ada visa-visa lain nih misalnya ada US, UK, itu akan mempermudah untuk aplikasi visa Schengennya," kata Andika.

"Istilahnya ada rekam jejak positif ketika kita bepergian ke luar negeri," lanjutnya

https://travel.kompas.com/read/2020/02/16/220200427/5-tips-membuat-visa-schengen-bagi-pemohon-pertama-kali-ke-eropa

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke