Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Sebenarnya Pangeran Samudra di Gunung Kemukus, Tak Ada Ajakan Ritual Seks

KOMPAS.com - Gunung Kemukus santer diceritakan sebagai tempat ritual seks terselubung guna meminta kekayaan. Nyatany,a stigma tersebut justru timbul akibat pembelokan makna yang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu, terkait sejarah hidup Pangeran Samudra.

Konon, Pangeran Samudra merupakan salah satu putra dari Prabu Brawijaya, raja terakhir Kerajaan Majapahit. Ia melakukan perjalanan mencari Sunan Kalijaga untuk berguru agama Islam.

Kala itu, saat kerajaan Majapahit runtuh, para pangeran pun berpencar. Ada yang memeluk agama Islam, ada pindah ke Bali lalu memeluk agama Hindu, serta ada pula yang tetap memeluk agama Hindu dan tinggal di Jawa.

Perjalanan singkat Pangeran Samudra

Kisah Pangeran Samudra tersebut disampaikan Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Profesor Bani Sudardi. Ia menjelaskan bahwa Pangeran Samudra ialah putra Prabu Brawijaya yang memeluk agama Islam.

Suatu ketika, Pangeran Samudra meninggalkan tempat orangtuanya, yaitu istana Prabu Brawijaya, untuk menemui Sunan Kalijaga.

Oleh Sunan Kalijaga, Pangeran Samudra untuk menyebarkan agama Islam di sekitar Gunung Lawu. Di sana juga ada saudara Pangeran Samudra yang sudah terlebih dulu mememeluk agama Islam.

Setelah tugasnya selesai, Pangeran Samudra meninggalakan Gunung Lawu dan menuju ke arah Barat Laut, menuruni gunung.

Tetapi dalam perjalanannya, pangeran mengalami sakit yang sampai membuatnya berjalan miring (doyong). Menurut Bani, daerah tempat Pangeran Samudra sakit miring tersebut akhirnya diberi nama Desa Doyong (miring).

Singkat cerita ketika Pangeran Samudra melanjutkan perjalanannya ke sebelah utara, ia pun meninggal di sana. Desa itu dinamakan Pendem, berarti tempat memendam mayatnya Pangeran Samudra.

"Pangeran Samudra berpesan agar dimakamkan di sebuah gunung, yang mana karena gunung tersebut berkabut, maka disebutlah sebagai Gunung Kemukus. Sebenarnya gunung ini tidak tinggi, cuma daerahnya memang lebih tinggi dari daerah sekitar." kata Bani Sudardi kepada Kompas.com (8/2/2022).

Kesalahan interpretasi hubungan Pangeran Samudra dan ibu tirinya

Pangeran Samudra nyatanya tidak memiliki cinta dalam artian asmara kepada Dewi Ontrowulan, ibu tirinya. Bani menjelaskan bahwa hubungan mereka berdua hanya sebatas kasih sayang layaknya ibu dan anak.

Ketika Pangeran Samudra pergi meninggalkan Majapahit, Dewi Ontrowulan ingin pergi mencari keberadaan sang anak karena lama tak bertemu.

"Meskipun daerahnya sebatas Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun pada jaman dahulu hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki," tutur Bani.

Kabar meninggalnya Pangeran Samudra akhirnya sampai di telinga Dewi Ontrowulan, saat ia dalam perjalanan. Setelah mengetahui lokasi pemakaman putra tirinya, Dewi Ontrowulan segera menuju Gunung Kemukus.

Namun, akibat kelelahan dalam perjalanan panjang yang berbulan-bulan lamanya, Dewi Ontrowulan pun meninggal dunia. Sebelum meninggal, ia berpesan agar dimakamkan di samping kuburan Pangeran Samudra.

"Jadi, bukan dimakamkan bersama, tapi dimakamkan di samping anaknya. Biasa itu, karena rasa sayangnya, sampai meninggal pun ia ingin ada di samping anaknya," tutur Profesor Bani.

Rumor ritual seks Gunung Kemukus dan pergeseran makna

Bani Sudari menyebut rumor ini sebagai salah satu bentuk interpretasi dan pergeseran makna. Pangeran Samudra kabarnya pernah mengajarkan bahwa jika hendak mencari tuhan, hendaklah seseorang datang seperti mengunjungi kekasihnya.

Namun Orang-orang justru menginterpretasikan pesan itu dengan "berkasih-kasihan". Padahal maksud pangeran Samudra ialah, jika ingin bersatu dengan tuhan, maka kita datang kepada Tuhan ini seperti mendatangi kekasih.

"Mendatangi kekasih itu harus dengan versi terbaik diri dengan perasaan yang gembira dan rindu," kata Bani.

Sementara itu, pemilihan waktu ritual yang biasanya dilakukan masyarakat saat Jumat Pon dikarenakan lantaran bertepatan dengan hari meninggalnya Pangeran Samudera.

Bani melanjutkan, rumor Pangeran Samudra mengajarkan melakukan seks bebas seperti itu sangat jauh dari kebenaran. Padahal, ia adalah seorang ulama yang mendapat ajaran langsung dari Sunan Kalijaga.

"Sunan Kalijaga sendiri terkenal sebagai wali yang bersih, serta memiliki ajaran yang lurus, yang mana ajarannya juga sangat erat dengan etika," jelasnya.

Dalam sejarah, nyatanya informasi terkait ritual seks bebas ini tidak ditemukan dari naskah-naskah abad ke-19.

Menurut kajian Bani Sudardi, tidak ada catatan jelas terkait kapan Gunung Kemukus dijadikan tempat ritual seks, tetapi diperkirakan setelah abad ke-19.

Ini lantaran dalam catatan abad ke-19 berupa Serat Centhini. belum ada disebutkan terkait situs bernama Gunung Kemukus.

"Jadi setelah masa itulah, mungkin setelah abad ke-19 sampai awal abad ke-20, baru ada ritual seks seperti itu, menurut perkiraan saya saat ini," terangnya.

Kesalahan interpretasi ini bahkan menimbulkan ritual seks yang bersumber dari mulut ke mulut, bukan dari ajaran nyata Pangeran Samudra.

Ritual seks disebutkan telah ada sejak zaman Majapahit, bagi para penghayat kepercayaan Bhairawa, dan ini berlanjut meski tertutup.

"Kalau ritual zaman dulu, ada karena salah kaprah dari kepercayaan atau anggapan bahwa untuk bersatu dengan Tuhan, dapat dilaksanakan lewat cara ini. Tetapi kalau di Gunung Kemukus, ritual ini adalah ritual untuk mendapatkan kekayaan," kata Bani.

Mulai sekitar tahun 1950-an pasca kemerdekaan, saat krisis ekonomi, datanglah orang-orang yang percaya dengan melakukan ritual seks selama 7 kali berturut-turut, maka salah satu dari yang melakukan itu akan mendapat rejeki berlimpah, sementara yang satunya akan mengalami kemelaratan.

Lagi-lagi stigma pun semakin bergeser ke arah negatif dengan ditemukannya banyak situs hiburan malam di sekitar area Gunung Kemukus ini.

Pada perkembangan selanjutnya, seks bebas di daerah Gunung Kemukus bukan lagi sebuah ritual, tapi telah bergeser menjadi sumber hiburan dan penghasilan bagi sebagian orang.

Kendati demikian, pemerintah Jawa Tengah tetap berupaya untuk menghapus stigma negatif tentang Gunung Kemukus. Bahkan kini banyak peziarah yang berkunjung ke makam Pangeran Samudra dan ibunya, Dewi Ontrowulan, untuk berdoa.

Sekarang pemerintah Jawa Tengah telah membangun lokasi tersebut, menjadi konsep wisata keluarga. Inilah yang diharapkan dapat membuat orang sadar, bahwa Pangeran Samudra adalah tokoh agama yang patut didoakan.

Kini, wisatawan bisa melihat langsung makam Pangeran Samudra di Gunung Kemukus. Ada pula sumber mata air yang dulunya dipakai untuk membasuh dan menyucikan diri oleh Pangeran Samudra dan Dewi Ontrowulan.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/10/140200327/kisah-sebenarnya-pangeran-samudra-di-gunung-kemukus-tak-ada-ajakan-ritual

Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke