Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Keliru, Ini Beda Sejarah dan Legenda Candi Prambanan

KOMPAS.com - Candi Prambanan merupakan candi bercorak Hindu terbesar di Indonesia. Obyek wisata ini sarat akan nilai sejarah.

Tak heran, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan Candi Prambanan sebagai Warisan Budaya Dunia (world heritage). 

Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui sejarah candi yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini.

Tak sedikit pula masyarakat yang lebih familiar dengan legenda Candi Prambanan ketimbang sejarahnya. 

Mengutip situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, sejarah Candi Prambanan merupakan interpretasi atau penafsiran para ahli dari prasasti siwagrha yang berangka tahun 778 caka atau 856 masehi.

Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti sosok di balik berdirinya Candi Prambanan.

Sementara itu, legenda Candi Prambanan adalah versi cerita rakyat. Berdasarkan informasi dari situs Pemerintah Kabupaten Sleman, masyarakat sering menyebut Candi Prambanan dengan nama Candi Roro Jonggrang.

Julukan tersebut tak lepas dari sosok Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso dalam legenda asal usul Candi Prambanan. Agar tidak salah kaprah, berikut perbedaan sejarah dan legenda Candi Prambanan seperti dihimpun Kompas.com.

Sejarah Candi Prambanan

Berdasarkan interpretasi J.G de Casparis dari prasasti siwagrha, disebutkan bahwa prasasti tersebut menuliskan tentang peresmian siwagrha atau siwalaya, yang berarti rumah Syiwa atau kuil Syiwa. Bangunan suci untuk Dewa Syiwa tersebut kemudian dikaitkan dengan Candi Prambanan.

Selain itu, Casparis memaknai bahwa prasasti siwagrha, menyebutkan seorang tokoh bernama Raja Jatiningrat, dari Kerajaan Mataram Kuno.

Sosok Raja Jatiningrat ini, diidentifikasikan sebagai Rakai Pikatan Dyah Saladu atau Rakai Pikatan.

Rakai Pikatan adalah raja keenam Kerajaan Mataram Kuno yang berasal dari Wangsa Sanjaya. Rakai Pikatan memerintah sekitar tahun 840- 856 masehi.

Selain itu, prasasti siwagrha menuliskan bahwa kemenangan Rakai Pikatan diperingati dengan membangun candi besar, yang kemudian dikaitkan dengan Candi Prambanan.

Setelah meraih kemenangan Raja Jatiningrat menyerahkan tahtanya (uparata) kepada Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala yang memerintah pada tahun 855-885 masehi. 

Mengutip dari Kompas.com (03/03/2022), pembangunan candi besar tersebut disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu. Meskipun, sosok pertama kali yang mendirikan candi besar tersebut adalah Rakai Pikatan. 

Berdasarkan informasi situs Pemerintah Kabupaten Sleman, rara atau roro dalam bahasa Jawa merupakan panggilan untuk anak gadis. Dalam cerita rakyat tersebut, Rara Jonggrang dikenal sebagai putri Prabu Ratubaka.

Alkisah, ada seorang raksasa bernama Bandung Bandawasa yang mempunyai kekuatan supranatural. Bandung Bandawasa ingin mempersunting Rara Jonggrang karena kecantikannya. 

Namun, Rara Jonggrang mengajukan syarat yakni Bandung Bandawasa harus membuat candi dengan seribu arca dalam waktu satu malam sebelum ayam berkokok. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bandung Bandawasa. 

Dengan kesaktian serta bantuan para jin, Bandung Bandawasa hampir menyelesaikan pembangunan candi dengan seribu arca. 

Mengetahui hal tersebut, Rara Jonggrang pun meminta para warga untuk membakar kayu dan menabuh lesung sebagai pertanda fajar. Akibatnya, ayam pun mulai berkokok karena mengira fajar sudah menyingsing, sebelum Bandung Bondowoso menuntaskan syarat tersebut.

Mengetahui Rara Jonggrang berbuat curang, Bandung Bondowso pun murka. Konon, ia mengutuk Rara Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu.

Arca Rara Jonggrang tersebut dipercaya sebagai arca yang berada di bilik utara Candi Syiwa. 

Namun, mengutip Kompas.com  (03/03/2022), arca yang dipercaya sebagai perwujudan Rara Jonggrang tersebut identik dengan salah satu dewi hindu, yakni Dewi Durga Mahisasura Mardini, atau yang lebih dikenal sebagai Dewi Durga.

Dalam mitologi Hindu, Dewi Durga merupakan penakluk Asura dan perwujudan dari Parwati, istri Syiwa. 

Selain itu, jika dicermati bangunan arca di Candi Prambanan tidak mencapai seribu seperti disampaikan dalam legenda. Demikian, perbedaan sejarah dan legenda Candi Prambanan. 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/16/183100627/jangan-keliru-ini-beda-sejarah-dan-legenda-candi-prambanan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke