Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Mencegah agar Tak Hilang atau Tersasar di Kawasan Gunung Bromo

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi para pecinta alam, khususnya pendaki.

Meski menjadi tempat yang ramai dan biasa dikunjungi wisatawan, mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo tetap memerlukan persiapan dan kewaspadaan.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan, apalagi menyangkut keamanan dan meminimalisasi hal-hal tidak terduga, seperti hilang atau tersasar.

"Wisata TNBTS berada di wilayah dengan topografi cukup ekstrem dan berada di wilayah Tengger yang kental dengan kearifan lokal. Jadi, seyogyanya mempersiapkan diri," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat, kepada Kompas.com, Selasa (21/06/2022).

Terlebih, baru saja terjadi adanya wisatawan hilang di kawasan Gunung Bromo.

Wisatawan asal Kabupaten Malang dilaporkan hilang sejak Minggu (19/06/2022) dan ditemukan selamat tidak jauh dari tempat kehilangan, pada Selasa. 

Meskipun kejadian tertentu seperti insiden di alam sering kali tak terprediksi, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengutangi kemungkinan hal tersebut terjadi.

Berikut Kompas.com rangkum beberapa tips mencegah agar tak hilang atau tersasar saat berada di kawasan Gunung Bromo, yang disarankan oleh pengelola.

1. Menyiapkan diri dan perbekalan

Hal pertama dan paling penting sebelum berkunjung ke kawasan Gunung Bromo, kata Syarif, adalah menyiapkan semua hal, mulai dari mental maubpun fisik.

"Seyogyanya mempersiapkan diri, baik fisik, mental, logistik, perbekalan," ujar Syarif.

Terkait mental, sebaiknya pengunjung yang datang ke gunung memiliki perasaan tenang, yakin, dan dengan tujuan yang baik.

Fisik juga harus disiapkan, dalam arti datang dengan kondisi bugar, bahkan sebaiknya sebelumnya sudah terbiasa berolahraga fisik.

Kemudian, untuk logistik maupun perbekalan, usahakan siap sedia barang-barang kebutuhan di gunung.

Apalagi jika benar-benar ingin mendaki, harus membawa peralatan dasar seperti sleeping bag, tenda, sepatu mendaki atau sandal gunung, tenda, bahan makanan, hingga obat darurat.

2. Mempelajari medan

Selanjutnya, pengunjung bisa mempelajari medan atau rute yang akan dilewati di kawasan Gunung Bromo. Baik menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, mau pun jalan kaki. 

Artinya, lebih baik mengetahui jalur perjalanan yang akan ditempuh daripada tidak memiliki informasi apapun, sehingga berpotensi menyebabkan salah arah dan kesulitan mengetahui jalan. 

Selain itu, kemampuan navigasi darat dan ilmu membaca peta juga merupakan hal yang sangat dianjurkan untuk dikuasai, terutama bagi para pendaki.

Menguasai ilmu tersebut bisa mengurangi risiko tersesat atau tersasar di gunung karena masih bisa mengetahui arah jalan yang benar, jika terjadi sesuatu. 

Selanjutnya, perlu diperhatikan bahwa pengunjung atau pendaki merupakan tamu yang datang di tempat baru.

Artinya, penting untuk selalu menjaga sikap dan memerhatikan kearifan lokal atau pun ketentuan yang ada di lingkungan sekitar. 

"Membaca dan mengenali medan, lalu menghormati juga budaya atau kearifan lokalnya," tutur Syarif. 

Jika ada larangan atau imbauan tertentu, hal tersebut tentunya harus dipatuhi. 

Dikutip dari Tribun Travel (21/07/2019), beberapa larangan di kawasan TNBTS di antaranya seperti dilarang memetik atau mencabut tumbuhan di Gunung Bromo, dilarang menangkap atau melukai hewan, dilarang membawa minuman keras atau alkohol, hingga dilarang buang sampah sembarangan. 

4. Tidak memisahkan diri dari rombongan

Biasanya, kebanyakan kejadian wisatawan atau pendaki hilang adalah karena terpisah dari rombongannya.

Oleh karena itu, Syarif juga berpesan agar siapa pun yang mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo untuk tidak bepergian sendirian.

"Jangan bepergian sendirian dan jangan terpisah dengan rekan atau kawan saat berkunjung," katanya.

Sebab, jika ada kejadian seperti terjatuh atau insiden lainnya, ada saksi mata atau seseorang yang bisa memberikan bantuan atau mencarikan pertolongan dari tim penyelamat.

Terakhir, pesan dari Syarif, pengunjung maupun pendaki sebaiknya melakukan perjalanan wisata di tempat atau site point yang semestinya. 

"Kemudian harus berwisata di tempat atau site point yang sudah ditentukan," pungkas dia. 

  • Jika Tersesat Saat Naik Gunung, Lakukan 6 Hal Ini
  • Ini Trik agar Ditemukan Tim SAR Saat Tersesat di Gunung

Sebab, biasanya di jalan atau kawasan resmi setiap gunung, para pengelola telah mempersiapkan jalur khusus yang lebih mudah ditapaki dan diikuti.

Mengikuti jalur tersebut dapat meminimalisasi risiko tersesat bagi pengunjung.

Sebaliknya, di kawasan tidak resmi atau ilegal, tidak ada petugas yang merawat jalur karena memang bukan diperuntukkan bagi aktivitas wisata.

Jalur pun menjadi tidak jelas dan tidak diawasi, sehingga bisa menyulitkan petugas jika ada hal buruk menimpa pengunjung.

https://travel.kompas.com/read/2022/06/22/101400027/5-mencegah-agar-tak-hilang-atau-tersasar-di-kawasan-gunung-bromo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke