KOMPAS.com - Ajang Indonesia Travel Fair (ITF) 2023 di Mal Kota Kasablanka pada 17-19 Februari dibuat salah satunya untuk mempromosikan liburan di destinasi dalam negeri.
Namun, banyak masyarakat yang sebetulnya justru lebih banyak ingin berlibur ke luar negeri.
Untuk itu, acara tersebut mencoba memberikan promosi wisata dalam negeri, utamanya mempromosikan Destinasi Super Prioritas (DSP).
"Sebenarnya memang animonya memang malah banyak yang ke luar negeri," kata CEO Raja Mice Event Organizer ITF 2023 Panca R Sarungu di lokasi travel fair, Sabtu (18/9/2023).
Panca melanjutkan, salah satu alasan mengapa lebih banyak Warga Negara Indonesia yang berlibur ke luar negeri yakni durasi penerbangan yang sama.
Ia mencontohkan, penerbangan dari Jakarta ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand relatif sama dengan jika bepergian ke timur Indonesia.
"Ada beberapa dari Jakarta yang flying hour-nya itu mirip-mirip seperti Singapura, Malaysia, Penang, Bangkok itu kan sebenarnya terbangnya mirip-mirip (durasinya dengan), misal ke Raja Ampat," tuturnya.
Di sisi lain, biaya perjalanan yang dikeluarkan untuk ke luar negeri terhitung lebih murah.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa ini tergantung pada negara tujuan. Biaya perjalanan yang lebih murah bisa didapatkan jika kita pergi ke negara-negara yang banyak dituju oleh wisatawan.
"Airline-nya banyak harganya akhirnya jadi turun itu yang menyebabkan kelihatan (perjalanan ke) luar negeri harganya lebih kompetitif," jelas Panca.
https://travel.kompas.com/read/2023/02/20/200500027/durasi-terbang-dan-biaya-miring-alasan-banyak-orang-lebih-suka-libur-ke-luar