Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tradisi Padusan Usai Pandemi, Umbul Manten di Klaten Kembali Dipadati Ribuan Pengunjung

KOMPAS.com – Masyarakat Jawa punya tradisi menyambut datangnya Bulan Ramadhan, yakni Padusan.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/3/2023), Dosen Program Studi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Darmoko mengatakan, Padusan berasal dari kata dalam bahasa Jawa adus yang berarti mandi.

"Padusan yang dimaksud, suatu peristiwa atau suatu tindakan manusia untuk menyucikan diri secara lahir dan batin," jelas Darmoko kepada Kompas.com, Rabu (22/3/2023).

Adapun menjelang Ramadhan, tempat wisata berupa umbul atau pemandian biasanya dikunjungi banyak wisatawan yang ingin melakukan tradisi Padusan.

Salah satunya adalah Umbul Manten di Klaten, Jawa Tengah. Saat Kompas.com berkunjung pada Rabu (22/3/2023), tempat wisata pemandian alami ini sangat ramai wisatawan.

Ribuan wisatawan serbu Umbul Manten

Adapun sebelum pandemi Covid-19, tepatnya pada 2019, Kompas.com sempat berkunjung ke Umbul Manten pada Minggu (5/5/2019).

Kondisi Umbul Manten pada momen Padusan tahun 2023 ini pun mengingatkan Kompas.com pada situasi sebelum pandemi itu karena sangat ramai wisatawan.

Saking ramainya, tampak kolam Umbul Manten yang saat sepi begitu jernih, ketika momen Padusan itu aitnya jadi cukup keruh.

“Tradisi Padusan sebenarnya sudah diadakan lagi di Umbul Manten pada 2022,” kata Direktur Bumdes Sinergi, Desa Sidowayah, Hartoyo kepada Kompas.com, Rabu.

Namun, tahun 2023 ini Padusan di Umbul Manten lebih ramai karena selain sudah dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiata Masyarakat (PPKM), pihak desa juga menggelar beberapa acara.

“Kemari ada acara pawai jelang Ramadhan pada Senin (20/3/2023). Lalu ada acara parade budaya lokal, sekaligus pembukaan Padusan,” sambung dia.

Ia melanjutkan, Umbul Manten pada Rabu itu bahkan dikunjungi ribuan orang. Jumlah pengunjung yang sudah ramai dari sejak pukul 05.30 WIB, bahkan sudah mencapai sekitar 2.000 orang pada sore hari.

“Meski ramai begini, karena ini merupakan tradisi Padusan, ya pada menceburkan diri. Mungkin pas hari biasa kalau seramai ini, pada enggan nyebur,” ujar Hartoyo.

https://travel.kompas.com/read/2023/03/23/111100227/tradisi-padusan-usai-pandemi-umbul-manten-di-klaten-kembali-dipadati-ribuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke