Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Berkunjung ke Museum Multatuli, Baca Sejarah Dahulu

KOMPAS.com - Museum Multatuli merupakan museum antikolonialisme Indonesia yang memamerkan informasi mengenai awal mula bangsa kolonial sampai di Banten hingga terbentuknya Kabupaten Lebak.

"Ruangan museum ini dibuat seperti labirin agar pengunjung memahami bagaimana lika-liku kehidupan masyarakat di sini pada saat masa kolonilisme," kata edukator Museum Multatuli Ginandar saat ditemui oleh Kompas.com di lokasi, Jumat (26/5/2023).

Sesuai namanya, di museum ini juga membahas bagaimana Eduard Douwes Dekker atau lebih dikenal dengan nama Multatuli, menguak keadaan masyarakat pada saat itu melalui tulisannya.

  • Museum Multatuli di Rangkasbitung: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
  • Cara ke Museum Multatuli Naik KRL, Turun Di Stasiun Rangkasbitung

Wisatawan yang penasaran dengan sosok Multatuli dan sejarah bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda, bisa datang ke Museum Multatuli.

Lokasinya berada di depan Alun-Alun Rangkasbitung, tepatnya di Jalan Alun-ALun Timur Nomor 8, Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Tips berkunjung ke Museum Multatuli

Sebelum datang ke lokasi, ada baiknya perhatikan beberapa tips berkunjuung ke Museum Multatuli berikut.

1. Belajar sejarah

Sebelum datang ke Museum Multatuli, pengunjung disarankan untuk membaca sekilas mengenai sejarah Kabupaten Lebak, juga mengetahui siapa sosok Multatuli.

Jika wisatawan datang ke lokasi dalam keadaan tidak tau apa pun tentang sosok Multatuli, kemungkinan akan sulit memahami alur cerita yang dijelaskan oleh petugas museum.

Selain itu, ketahui juga sekilas mengenai buku Max Havelaar yang ditulis oleh Multatuli agar bisa memahami dengan baik bagaimana besarnya pengaruh karya Multatuli terhadap perubahan nasib bangsa Indonesia.

2. Datang pagi hari

Bila ingin mengetahui cerita lengkap mengenai sosok Multatuli dan karyanya langsung dari petugas museum, sebaiknya datanglah saat museum baru dibuka, yakni sekitar pukul 10.00 WIB.

Jika wisatawan datang saat siang menuju sore, biasanya museum mulai ramai. Sehingga membuat isi museum terasa padat, ditambah ukuran ruangan museumnya juga kecil.

3. Pakai baju warna hitam

Susunan barang yang dipamerkan dan desain interior Museum Multatui termasuk estetik, terutama dari segi penataan lampu dinding dan bingkai foto.

Jika ingin berfoto di dalam museum, pakaian berwarna hitam sepertinya dapat menjadi pilihan warna outfit terbaik. 

Beberapa spot foto yang bisa dipilih yaitu seperti di depan pintu utama, di dekat tiang gantung, dan di depan foto para pahlawan.


4. Bawa uang tunai

Tiket masuk ke Museum Multatuli melayani pembayaran tunai, oleh sebab itu siapkan uang tunai sebelum datang.

Selain masuk ke museum, di depan museum juga terdapat jajanan tradisional yang bisa dicoba. Pedagang kaki lima di sana umumnya melayani transaksi tunai, dan hampir tidak ditemui transaksi secara non-tunai di sana.

Jika datang menggunakan kendaraan umum, wisatawan pastinya harus menyiakan uang tunai untuk membayar ongkos angkutan umum yang ditumpangi.

5. Naik angkot saja

Museum Multatuli dapat dijangkau dengan kendaraan umum yakni angkot. Jika wisatawan datang dari arah Jabodetabek dan Pelabuhan Merak, bisa naik kereta ke Stasiun Rangkasbitung.

Dari Stasiun Rangkasbitung, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke Museum Multatuli naik angkot warna merah, tarifnya Rp 5.000 per orang. 

https://travel.kompas.com/read/2023/05/28/160400027/5-tips-berkunjung-ke-museum-multatuli-baca-sejarah-dahulu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke