Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

KOMPAS.com - Kabupaten Biak Numfor di Papua, memiliki beberapa tempat wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Biak Numfor, Imelda mengatakan tempat-tempat bersejarah itu tidak jauh dari pusat Kota Biak.

"Wisata sejarah rata-rata lokasinya tidak jauh juga dari pusat kota," kata Imelda di pameran Deep and Extreme Indonesia, Kamis (1/6/2023).

Menurut Imelda, jarak dari pusat kota ke tempat wisata sejarah paling jauh hanya 50 menit perjalanan menggunakan mobil atau motor.

Wisata sejarah di Kabupaten Biak

Jika berminat melakukan wisata sejarah, berikut beberapa rekomendasi tempat dari Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor:

1. G0a Jepang

Dilansir dari laman resmi Wisata Biak, Goa Jepang Binsari atau Goa Binsari terletak di Kampung Sumberker, Distrik Samofa. Jaraknya hanya sekitar 3,5 kilometer (km) atau 10 menit perjalanan dari pusat Kota Biak.

Dulunya, goa ini adalah tempat persembunyian dan pusat logistik tentara Jepang pada masa perang dunia ke-II, lokasinya sangat luas dan tinggi. Sebagian atapnya sudah runtuh karena dibom oleh tentara sekutu.

Jangan khawatir kesulitan untuk bisa masuk ke gua ini karena sudah dibangun tangga dan jalan yang mumpuni untuk pengunjung.

Di dekat gua juga ada museum untuk memamerkan benda-benda yang ditemukan di dalam goa dan sekitarnya, kantin, tempat penjualan suvenir, dan toilet. Tidak jauh dari Goa Binsari, terdapat tempat pengintaian yang disebut Pintu Angin.

2. Tugu Pepera

Masih dari laman Wisata Biak, Tugu Pepera dibangun untuk memperingati peristiwa bersejarah penentuan pendapat rakyat Papua atau Irian Barat menjadi bagian dari Indonesia.

Lokasinya ada di Kelurahan Brambaken, Distrik Samofa, jaraknya sekitar 4 Km atau 10 menit dari pusat Kota Biak.

Prasasti ini berisi empat butir keputusan sidang Dewan Musyawarah Pepera Irian Barat, Kabupaten Teluk Cendrawasih, tanggal 31 Juli 1969. Adapun Tugu Pepera diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 September 1969.

3. Monumen Perang Dunia ke-II

Monumen ini berada di pinggir jalan aspal yang berhadapan dengan Pantai Parai, tepatnya di Kampung Parai, Distrik Biak Kota. Jaraknya sekitar 10 km atau memerlukan 15 menit perjalanan dari pusat Kota Biak.

Monumen Perang Dunia ke-II ini dibangun oleh pemerintah Jepang untuk memperingati gugurnya ribuan tentara Jepang di Biak pada Perang Dunia ke II di Kota Biak.

Prasasti di monumen ini ditulis dalam tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, Jepang, dan Inggris yang isinya menyatakan jangan sampai terjadi lagi perang di muka bumi.

Adapun di monumen ini juga disemayamkan abu dari tulang belulang tentara Jepang yang gugur di Kota Biak.

4. Goa Lima Kamar

Pada masa Perang Dunia ke-II, Goa Lima Kamar ini digunakan tentara Jepang sebagai tempat persembunyian dan rumah sakit bagi tentara yang terluka dirawat.

Goa ini memiliki lima rongga atau kamar. Kamar pertama untuk menempatkan penjaga, kedua untuk pengobatan darurat, ketiga untuk pengobatan yang luka parah.

Kemudian, kamar keempat untuk mandi dan mencuci, lalu kamar kelima untuk pasien yang sudah lewat kritis.

Adapun Goa Lima Kamar terletak di Kampung Rim, Distrik Biak Timur. Jarak sekitar 10 km dari pusat Kota Biak atau memakan waktu atau 15 menit perjalanan.

5. Tugu Tsunami

Tugu Tsunami dibangun untuk memperingati terjadinya gempa dan tsunami di Biak pada 17 Februari 1996. Di tugu ini tertulis nama-nama korban tsunami di Biak.

Tercatat sebanyak 108 orang meninggal, 423 luka-luka, dan 58 hilang dalam peristiwa  bencana tersebut.

Lokasi tugu ini ada di Kampung Saukobye, Distrik Biak Utara. Jaraknya sekitar 35 Km atau 50 menit perjalanan dari pusat Kota Biak.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/10/170500727/5-wisata-sejarah-di-kabupaten-biak-numfor-papua-ada-goa-jepang

Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke