Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Observatorium Bosscha Buka Lagi, Ketahui Syarat Berkunjungnya

KOMPAS.com - Observatorium Bosscha sudah kembali membuka kunjungan untuk umum mulai Juni 2023 setelah sempat ditutup sementara akibat pandemi. 

Melalui wisata edukasi ini, pengunjung bisa mengetahui soal sejarah observatorium dan melihat astronom mengamati obyek langit menggunakan teleskop Zeiss. 

  • Usai Ditutup 3 Tahun, Observatorium Bosscha Bandung Dibuka Lagi
  • 30 Wisata Bandung untuk Libur Panjang, Banyak Tempat Asri Bernuansa Alam

Selanjutnya mereka juga bisa melihat matahari menggunakan teleskop, serta berdiskusi tentang matahari sebagai bintang terbesar di tata surya

Untuk diketahui, Observatorium Bosscha beralamat di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Setiap hari kunjungan, terdapat dua sesi dengan kuota pengunjung masing-masing sesi sebanyak 50 orang. Sesi 1 pukul 08.30 WIB-10.00 WIB, sedangkan Sesi 2 pukul 10.30 WIB-12.00 WIB. 

Informasi keterisian kuota akan terus diperbarui di situs web bosscha.itb.ac.id, dan pengunjung hanya dapat mendaftar pada jadwal dengan kuota yang masih tersedia.

  • 100 Tahun Observatorium Bosscha, Berikut 6 Faktanya
  • Observatorium Bosscha Kembali Buka, Ini Cara Daftar dan Biayanya 

Syarat dan ketentuan berkunjung ke Observatorium Bosscha

Sebelum hari H kunjungan, simak beberapa syarat dan ketentuan berikut ini:

1. Tur akan dimulai tepat waktu, pastikan tiba minimal 30 menit sebelum sesi dimulai. Keterlambatan berkonsekuensi pengunjung hanya dapat mengikuti sebagian isi tur atau pembatalan oleh pihak observatorium.

2. Perhatikan waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menuju observatorium. Pada hari kerja, perjalanan dari pusat kota Bandung dapat ditempuh sekitar 45-60 menit. Dalam kondisi akhir pekan atau masa libur besar (libur Idul Fitri, libur Natal dan Tahun Baru), perjalanan dapat ditempuh hingga tiga jam.

3. Calon pengunjung yang datang ke lokasi tanpa pendaftaran di awal, dapat diterima selama kuota program kunjungan masih tersedia. Pihak manajemen observatorium berhak menolak pengunjung yang datang ke lokasi tanpa pendaftaran bila kuota kunjungan sudah terpenuhi.

4. Calon pengunjung yang sudah mendaftar dapat melakukan pembatalan atau penjadwalan ulang dengan mengirim e-mail ke obsbosscha@gmail.com paling lambat 72 jam sebelum waktu berkunjung. Penjadwalan ulang hanya boleh dilakukan sebanyak satu kali.

5. Ketidakhadiran pada jadwal kunjungan atau pembatalan tanpa penjadwalan ulang akan berakibat tiket hangus dan tidak bisa dilakukan pengembalian dana (refund).

6. Jika cuaca mendung atau turun hujan, tidak akan bisa melakukan pengamatan matahari melalui teleskop.

7. Anak-anak berusia hingga 12 tahun wajib didampingi oleh orangtua. Orangtua bertanggung jawab atas pengawasan anak-anak.

8. Observatorium Bosscha dapat menyesuaikan kunjungan dengan kebutuhan khusus para pengunjung. Sebagian besar fasilitas di Observatorium Bosscha belum dapat diakses kursi roda, oleh sebab itu calon pengunjung dianjurkan berdiskusi dengan pengelola terlebih dahulu sehingga kunjungan dapat diatur sesuai kebutuhan.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/16/121500527/observatorium-bosscha-buka-lagi-ketahui-syarat-berkunjungnya

Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke