KOMPAS.com - Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mulai menerbitkan visa elektronik (eVisa) khusus umrah guna memudahkan umat Muslim datang ke Arab Saudi dan beribadah.
Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (6/7/2023), langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas layanan umrah guna memenuhi target Saudi Vision 2030.
Pengajuan visa elektronik untuk umrah bisa melalui platform Nusuk di https://www.nusuk.sa/ar/about, dan berlaku mulai tanggal 19 Juli 2023.
"Melalui Nusuk, pelaku perjalanan dari seluruh dunia dapat mengatur seluruh kunjungan mereka, dari mengajukan eVisa hingga memesan hotel dan penerbangan," bunyi keterangan dari platform Nusuk, dikutip Kamis (6/7/2023).
Tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, Nusuk disebut sebagai platform untuk menyusun rencana perjalanan (itinerary) ke Mekkah dan Madinah.
Pelaku perjalanan bisa mengetahui soal pilihan akomodasi, layanan transportasi, dan peta.
Adapun pemegang visa turis dari Gulf Cooperation Council of Arab States (Dewan Kerja Sama Teluk untuk Negara-negara Arab) dan pemegang visa Schengen bisa mengatur ibadah umrah melalui aplikasi Nusuk.
Beberapa fasilitas baru yang ditawarkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, antara lain pengurangan biaya asuransi bagi jemaah umrah sebesar 63 persen.
Kemudian ada pula penerbitan visa umrah dalam waktu kurang dari 24 jam, serta perpanjangan visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari tanpa persyaratan kesehatan.
Tidak hanya itu, prosedur terbaru juga memperbolehkan perempuan beribadah umrah tanpa pendamping laki-laki (mahram).
Saat membuka situs web Nusuk berbahasa Indonesia, calon pelaku perjalanan bisa memilih tombol berwarna keemasan di kanan atas bertuliskan "Mengajukan Permohonan Visa".
Selanjutnya, akan ada pilihan asal negara dan pertanyaan: "Apakah Anda penduduk tetap Amerika Serikat (AS), Inggris, atau Uni Eropa atau pemegang visa AS, Inggris atau Schengen?".
Jika memilih "Ya" maka akan ada keterangan bahwa pelaku perjalanan tersebut memenuhi syarat untuk Visa Elektronik, Visa Saat Kedatangan, Visa Melalui Paket, dan Visa Transit, Persinggahan.
Bila memilih "Tidak" maka akan ada pertanyaan lagi: "Apakah Anda penduduk GCC?". Adapun GCC terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Jika memilih "Tidak", akan ada keterangan bahwa pelaku perjalanan tersebut memenuhi syarat untuk Visa Melalui Paket dan Visa Transit, Persinggahan.
Tersedia pula informasi terkait daftar Kantor Visa Resmi dan Kedutaan Besar/Konsulat. Jika di pilihan Kedutaan Besar/Konsulat, tertulis sejumlah persyaratan dan biaya mulai 300 Saudi Arabian Riyal (SAR) atau sekitar Rp 1,2 juta.
Bila memilih "Visa Melalui Paket", akan ada daftar penyedia layanan umrah untuk individu.
Sebelumnya, dilansir dari Khaleej Times, Kamis (6/7/2023), Kementerian Pariwisata Arab Saudi mengumumkan, pemegang visa tertentu memenuhi syarat untuk memperoleh instant eVisa atau visa elektronik instan ke negara tersebut.
Pemegang visa turis ke Inggris, AS, dan wilayah Schengen, serta penduduk permanen negara-negara anggota Uni Eropa (UE) bisa memperoleh visa tersebut.
Kendati demikian, pemegang visa bisnis atau pariwisata ke Inggris, AS, di negara Uni Eropa harus mengunjungi tempat tersebut sebelum mengajukan visa Arab Saudi.
Keluarga dekat dari pemegang visa yang disebutkan di atas juga dapat masuk dan mendapatkan visa elektronik saat kedatangan (visa on arrival).
Namun, jenis visa ini tidak bisa digunakan untuk melakukan haji atau umrah selama musim umrah.
https://travel.kompas.com/read/2023/07/06/131646227/arab-saudi-terbitkan-visa-elektronik-untuk-umrah