KOMPAS.com - Provinsi Bengkulu memiliki tradisi khusus dalam menyambut tahun baru Islam, yakni Tabut atau disebut juga sebagai Tabot. Tradisi turun temurun tersebut masih dilestarikan hingga saat ini dalam bentuk festival.
Tahun ini, Festival Tabut 2023 rencananya akan digelar pada 18 sampai dengan 28 Juli 2023 di Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.
Festival Tabut merupakan salah satu festival budaya yang dinantikan masyarakat Bengkulu. Bahkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menjadikan tradisi tersebut sebagai salah satu Karisma Event Nusantara 2023.
Lantas, apa itu festival Tabut Bengkulu? Simak ulasannya berikut ini seperti dihimpun Kompas.com.
Festival Tabut merupakan tradisi tahunan masyarakat Bengkulu dalam menyambut tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah yang jatuh pada 1 Muharram, seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu. Tradisi Tabut adalah tradisi turun temurun yang masih dilestarikan oleh warga Bengkulu hingga saat ini.
Rangkaian Fastival Tabut ini digelar pada 1 hingga 10 Muharram, berdasarkan kalender Islam.
Sejarah Festival Tabut pertama kali digelar di Bengkulu pada 1685 oleh Syeh Burhanuddin, yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id. Imam Senggolo adalah orang pertama yang menyebarkan Islam di Bengkulu, kemudian menikah dengan wanita asli Bengkulu.
Keturunan Imam Senggolo ini dikenal sebagai keluarga Tabut atau keluarga Tabot. Tradisi Tabut diturunkan dari generasi ke generasi dalam Keluarga Kerukunan Tabut (KKT).
Festival Tabut merupakan perpaduan antara wisata budaya dan religi dari Bengkulu. Gelaran festival selama 10 hari ini mampu menggerakkan ekonomi masyarakat Bengkulu lantaran turut mengikutsertakan UMKM.
Makna tradisi Tabut Bengkulu
Selain menyambut tahun baru Islam, tradisi ini juga digelar untuk mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib dalam perang.
Makna Tabut juga tercermin pada seluruh rangkaian upacaranya, yakni doa ucapan syukur atas berkah selama setahun ke belakang serta memohon keselamatan untuk tahun yang akan datang.
Rangkaian festival Tabut Bengkulu
Ada sejumlah rangkaian dalam Festival Tabut Bengkulu yang berlangsung dari 1 hingga 10 Muharram. Setiap rangkaian tersebut memiliki makna masing-masing.
Berikut rangkaian festival Tabut Bengkulu seperti dihimpun Kompas.com dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dan Indonesia.go.id.
1. Ambik tanah
Ritual pertama dalam tradisi Tabut adalah ambil tanah atau pengambilan tanah dari dua lokasi, yaitu Tapak Padri dan Horison. Makna yang terkandung dalam ritual ini adalah manusia berasal tanah dan akan kembali ke tanah.
2. Cuci penja
Penja merupakan benda yang terbuat dari kuningan, perak, atau tembaga dan berbentuk seperti telapak tangan manusia lengkap dengan kelima jarinya. Penja tersebut digunakan setiap perayaan Tabut secara turun temurun.
Saat festival Tabut, warga mencuci penja yang dianggap benda sakral tersebut.
3. Meradai
Meradai adalah kegiatan mengumpulkan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh jola, atau petugas pengumpul dana yang terdiri dari anak berusia 10-12 tahun.
4. Menjara
Menjara adalah kegiatan berkunjung ke suatu kelompok sebagai ajang silaturahmi. Dalam menjara ini, warga membawa serta alat musik khas, dol yakni sejenis beduk.
5. Arak penja
Arak penja adalah kegiatan mengarak penja yang sudah dibersihkan tadi. Penja tersebut diarak keliling kota.
6. Arak sorban
Selain mengarak penja, warga Bengkulu juga mengarak sorban keliling kota. Sorban tersebut diletakkan pada tabot kecil atau kotak kayu atau peti, yang dipercaya akan memunculkan kebaikan dan menjauhkan dari mara bahaya.
Ritual ini menjadi simbol bahwa sorban milik Husein sudah ditemukan dan direbut kembali.
7. Gam
Gam adalah masa tenang atau masa berkabung, sehingga tidak ada kegiatan pada periode ini. Masyarakat Bengkulu juga dilarang membunyikan alat musik dol.
Makna tradisi gam adalah turut berkabung atas meninggalnya Husein.
8. Arak gendang
Arak gendang merupakan pawai akbar sebelum puncak acara Tabut. Pawai ini diikuti beberapa grup Tabut dengan melintasi sejumlah rute, kemudian bertemu satu sama lain.
9. Tabot tebuang
Puncak Festivasl Tabut adalah ritual tabot tebuang. Ritual ini diawali dengan pelepasan bangunan tabut untuk kemudian dibuang ke pemakaman Karabela, Kota Bengkulu.
https://travel.kompas.com/read/2023/07/13/164000427/mengenal-festivasl-tabut-bengkulu-tradisi-menyambut-tahun-baru-islam