Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Seperti Thailand, Indonesia Tidak Ikut Rebutan Turis China dengan Bebas Visa

KOMPAS.com - Thailand menerapkan bebas visa untuk turis dari China. Kebijakan ini disebut berhasil mendatangkan banyak pelancong asal Negeri Tirai Bambu (julukan China). Namun, Indonesia tidak akan melakukan hal yang sama.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengatakan, saat ini belum ada rencana Indonesia untuk memberikan bebas visa bagi wisatawan China.

Menurutnya, Indonesia lebih mengutamakan kunjungan wisatawan berkualitas dibandingkan mengejar jumlah angka atau kuantitas.

“Respons atas kebijakan Thailand, kami tidak akan mengikutinya. Kami akan fokus kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, yang dipantau secara online, Senin (2/10/2023).

Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.com (21/9/223), Thailand telah resmi memberlakukan bebas visa turis sementara untuk pemegang paspor China dan Kazakhstan hingga akhir Februari 2024, terhitung mulai 25 September 2023 lalu.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Thapanee Kiatphaibool mengatakan, kebijakan bebas visa ini menjadi salah satu usaha Negeri Gajah Putih untuk mencapai target 25 juta-30 juta pengunjung hingga akhir 2023 dengan total pendapatan negara 2,38 triliun baht.

Indonesia fokus tingkatkan wisatawan berkualitas

Sandiaga mengatakan, momen Golden Week yang berlangsung saat ini banyak dimanfaatkan wisatawan China untuk berlibur ke luar negeri, sehingga berpotensi juga untuk meningkatkan kunjungan ke Tanah Air.

Sebagai informasi, Minggu Emas atau Golden Week di China adalah nama untuk dua libur nasional yang masing-masing lamanya adalah tujuh hari.

Ini menjadi perayaan Hari Nasional yang berlangsung bersamaan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Banyak orang China menikmati liburan tujuh hari dari tanggal 1 hingga 7 Oktober, dengan berlibur termasuk ke luar negeri.

Namun, Sandiaga menyebutkan bahwa pemerintah masih meninjau banyak hal, terutama yang lebih berfokus pada kualitas wisatawan.

“Kita tidak akan rebutan wisatawan dari China. Kali ini kami akan melihat dulu karakteristiknya seperti apa dan kami akan melakukan promosi dan insentif yang berkaitan dengan peningkatan dampak ekonomi dan lama tinggal dari wisatawan, termasuk wisatawan dari China ke Indonesia di Golden Week,” terangnya.

Lebih lanjut, kata dia, pihaknya akan berkonsultasi dengan pelaku wisata termasuk agen travel untuk menarik wisatawan berkualitas.

Sehingga, sasaran utamanya adalah membidik wisatawan China yang durasi tinggalnya lebih panjang dengan pengeluaran belanja lebih tinggi.

“Harapan kami wisatawan meningkat, segi segmennya adalah segmen yang tinggal lebih lama dan belanjanya lebih banyak, atau disebut quality tourist,” pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2023/10/03/160400327/tak-seperti-thailand-indonesia-tidak-ikut-rebutan-turis-china-dengan-bebas

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke