Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Tiket Pesawat Mahal, InJourney Airports Beri Fleksibilitas Jam Operasional Bandara

JAKARTA, KOMPAS.com - InJourney Airports akan menyediakan fleksibilitas operasional bandara guna membantu mengurangi celah antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Celah tersebut menyebabkan mahalnya tarif tiket pesawat, khususnya saat Lebaran 2024.

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi menuturkan, demand saat periode Lebaran tahun ini tinggi, tapi jumlah pesawat yang dioperasikan terbatas. Akibatnya, harga tiket pesawat jadi lebih tinggi. 

"Untuk mengurangi jumlah gap antara demand dan supply, kita di pengelola bandara ini memberikan fleksibilitas pengoperasian airport (bandara) yang tadinya mungkin dibatas jam oeprasinya, kita bisa buka 24 jam," tutur Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi saat Media Gathering InJourney di Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).

Ia melanjutkan, maskapai penerbangan yang tadinya rata-rata terbang sehari sembilan jam, bisa dioptimalisasi sehingga dapat terbang pada malam hari. 

Selain fleksibilitas dari sisi operasional, Faik menambahkan, pihaknya akan memberi fleksibilitas dalam bentuk kemudahan syarat.  

"Kalau misalnya dulu ada persyaratan, sekarang ini asal mereka sampaikan ke kita, kita akan support (dukung)," ucapnya.

Pada periode posko Lebaran tahun ini, tepatnya dari Rabu (3/4/2024) sampai Kamis (18/4/2024), diproyeksikan ada sekitar 7,9 juta penumpang yang akan dilayani oleh InJourney Airports di 35 bandara. 

"Kalau kita bandingkan dengan periode tahun 2019, periode normal sebelum Covid-19, sudah lebih tinggi tiga persen. Dan kemudian kalau kita perhatikan dengan tahun 2023, kenaikannya 10 persen," tutur Faik. 

Dari sisi pesawat, lanjutnya, akan ada pergerakan sebanyak 58.000 pergerakan. Dibandingkan dengan tahun 2019, recovery rate (tingkat pemulihan) baru sebesar 76 persen. Selanjutnya bila dibandingkan dengan tahun 2023, terdapat penurunan tujuh persen.

  • 3 Bandara AP I Dapat Penghargaan Indeks Kepuasan Pelanggan Tertinggi
  • AP I Layani 6 Juta Penumpang pada Oktober 2023, Naik 25 Persen

Hal inilah yang menurut Faik bisa berefek terhadap harga tiket yang jauh lebih mahal karena bicara soal demand dan supply. 

"Kalau tahun 2019, pesawat yang dioperasikan domestik sekitar 650 (pesawat), jadi kalau sekarang ini baru di level 440, jadi masih jauh di bawah tahun 2019," jelas Faik. 

Fleksibilitas tersebutlah yang bisa dilakukan pihaknya untuk mengelola supply dan demand. 

https://travel.kompas.com/read/2024/03/27/201854727/harga-tiket-pesawat-mahal-injourney-airports-beri-fleksibilitas-jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke