Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakak Pepadun, Simbol Strata Lampung

Kompas.com - 21/07/2010, 07:15 WIB

Menurut tokoh adat bergelar Pangeran Gede Margo ini, tidak hanya orang Jawa, banyak warga dari suku lain yang diangkat saudara dan mendapatkan gelar suttan.

Sajudin Jusuf, tokoh adat lain yang bergelar Suttan Sengaji Paku, menuturkan, sudah ada 84 orang yang mendapat gelar adat Subing, 47 orang di antaranya bergelar suttan.

Sifat keterbukaan warga adat Lampung ini mengakar dan menjadi bagian hidup mereka. Ada dua prinsip keterbukaan yang mereka anut. Pertama, nengah nyappur, yaitu membuka diri pada masyarakat umum agar ikut berpengetahuan luas. Kedua, nemui nyimah atau bermurah hati dan ramah kepada setiap orang.

Acara mewaghi sekaligus menjadi perhelatan penting, di mana marga-marga baik Pepadun maupun Saibatin bertemu langsung.

”Peristiwa adat ini sangat penting karena untuk pertama kalinya warga Pepadun dan Saebatin mengadakan begawi bersama,” kata Mudiyanto Thoyib yang diberi gelar Suttan Jayanegara Megasakti.

Menurut Suttan Penyimbang Sakti, tokoh adat terkemuka di Subing, gelar suttan sengaja diberikan ke Bupati Lampung Tengah agar ia lebih diterima warga asli.

Harapan ini termaktub dalam rangkaian fragmen acara adat cakak pepadun ini. Sesaat sebelum naik ke pepadun (takhta), Mudiyanto dan Sapta harus melewati helaian kain putih yang menyimbolkan kesucian agar sang penyimbang selalu berada di jalan yang suci dan benar, tidak kehilangan arah. (Yulvianus Harjono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com