Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak "Adiluhung" Sumenep

Kompas.com - 05/03/2012, 09:43 WIB

Tangga pertama dipercaya bisa membuat orang yang mencuci muka dengan air kolam ini akan awet muda, mendapatkan jodoh dan keturunan. Tangga kedua berkhasiat meningkatkan karier dan kepangkatan.

Adapun tangga ketiga diyakini dapat meningkatkan iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jika Anda penasaran, silakan mencoba. Soal hasilnya, serahkan saja kepada Yang Maha Kuasa.

Apa pun keinginannya, syaratnya adalah harus berusaha dan bekerja keras. Tanpa itu, mustahil bisa meraih sukses. Begitu kata pemandu wisata di Keraton Sumenep yang menemani kami, Mohammad Erfandi, memberi penjelasan dengan logat Madura yang kental.

Menurut pria bertubuh tambun itu, selain pemandian Taman Sare, pohon lanang (laki) yang tumbuh menjulang di sebelah pintu gerbang utama juga dipercaya memiliki tuah. Oleh warga setempat, pohon itu dinamakan bungor karena memiliki bunga berwarna ungu. Pohon dan bunganya dipercaya bisa membantu mereka yang ingin punya keturunan laki-laki.

Pada bagian bawah dari batang pohon yang usianya konon mencapai ratusan tahun ini terdapat semacam ranting yang bentuknya mirip dengan alat kelamin pria. Ranting inilah yang harus dipegang oleh perempuan yang ingin mendapatkan keturunan laki-laki dalam keluarganya. ”Syaratnya, perempuan yang hendak menyentuh ranting itu sudah bersuami,” ujar Erfandi.

Sekitar 100 meter dari pintu gerbang, terdapat pohon beringin raksasa berusia 250 tahun. Daunnya lebat, merindangi sebagian halaman keraton. Letak pohon ini antara pendopo keraton dan lonceng. Lonceng ini pada zaman dulu menjadi alat komunikasi untuk mengumpulkan pasukan dan para punggawa kerajaan. Bunyi lonceng kala itu sesuai perintah dari raja ataupun putrinya.

Di dalam keraton, ada kamar tidur raja bersebelahan dengan kamar tidur putri-putri keraton. Seluruh perabot di dalam kamar masih tertata rapi, seperti tempat tidur raja berdesain khas Madura, kursi panjang dan sebuah cermin. Namun, pengunjung hanya diizinkan mengintip dari balik terali jendela.

Niat khusus

Hanya mereka yang memiliki niat khusus, seperti bersemedi atau shalat dengan tujuan tertentu, diizinkan masuk, dengan syarat tidak boleh menyentuh barang di dalam kamar, termasuk tempat tidur raja. Itu demi menjaga kesakralan kamar raja dan mencegah terjadinya kerusakan pada koleksi benda-benda pusaka akibat terlalu sering disentuh.

Keraton yang pada hari libur dikunjungi sekitar 500 orang per hari ini dulu berlantai marmer. Marmer itu sendiri satu per satu telah hilang tanpa satu pihak pun bertanggung jawab. Banyak perabotan asli juga tidak jelas rimbanya. Sebagian diangkut keluarga raja, sebagian lagi jatuh ke tangan kolektor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com