Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gairah di Teluk Buyat

Kompas.com - 11/04/2012, 15:33 WIB

Oleh Jean Rizal Layuck

Teluk Buyat adalah sensasi baru dunia pariwisata bawah laut di Sulawesi Utara. Dari Pantai Lakban, Desa Buyat, tempat bertumpu para penyelam, terlihat gugusan pulau memanjang belasan kilometer menjorok ke Laut Maluku. Di sanalah terletak keindahan 24 titik penyelaman eksotis dengan hamparan terumbu karang ”reefball”. Gairah baru di Teluk Buyat.

Laut biru nan jernih dari Pantai Lakban hingga ke laut Teluk Buyat dengan gugusan pulau melingkar menjadi perpaduan alam indah.

Menjelang malam, panorama tampak eksotis saat duduk di Pantai Lakban, yang berpasir putih, menyaksikan matahari tenggelam di laut biru. ”Duduk di pantai saja telah memicu adrenalin, bagaimana rasanya jika menyelam,” kata Angelika Batuna, pelopor wisata diving Teluk Buyat.

Tawaran menyelam malam hari, ujar Angelika, menarik minat wisatawan asing. Dengan kondisi laut yang tenang, penyelam dapat mencebur diri ke laut menyaksikan biota laut yang hanya terlihat pada malam hari.

Bagi para penyelam, Sulawesi Utara tak sekadar menyuguhkan pemandangan bawah laut di Molas (shipwreck), Bunaken (reefwall), dan Lembeh. Teluk Buyat juga menyiapkan suguhan laut aduhai.

Untuk menuju teluk di Minahasa Tenggara yang berjarak 150 kilometer dari Manado itu bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama tiga jam. Jika penyelam ingin tiba di sini melalui Lembeh, perlu waktu tempuh tiga jam dengan perahu motor.

Akan tetapi, kata Angelika, turis asing biasanya mengambil paket tur diving dua tempat, yakni pagi hari di Lembeh, Bitung, kemudian makan siang di Teluk Buyat. Sepanjang perjalanan tiga jam dari Lembeh, turis asing dapat menikmati keindahan laut dan pantai pesisir selatan. ”Turis dapat menikmati Laut dan Pantai Kema yang sangat indah,” katanya.

Perairan yang jernih dan deretan terumbu karang dengan pertumbuhan pesat karang keras (hard coral) sangat besar merupakan karakter khas Teluk Buyat.

Acropora yang terbentang sejauh batas mata memandang, berlapis-lapis karang meja, dan besarnya karang otak dapat terlihat dari atas permukaan air laut, menggambarkan indahnya Teluk Buyat yang masih jarang dijamah peradaban. Acropora adalah salah satu bangunan terumbu karang utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com