Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durian Tak Bisa Bohong

Kompas.com - 16/12/2012, 03:03 WIB

Abun, salah seorang rekan bisnis lapak Durian Medan Alex, bercerita, kini saban hari mendapat pasokan buah durian dari Sumatera Utara melalui jasa pengiriman kargo suatu maskapai penerbangan. Pasokan yang diperolehnya sekitar 10 dus yang setiap dus berisi 20 butir durian. ”Penggemar fanatik durian medan enggak akan mau dikasih monthong,” kata Abun.

Sementara jika Anda penggemar durian petruk, datanglah ke kawasan Kalibata di Jakarta Selatan. Di dekat Taman Makam Pahlawan Kalibata berjejer pedagang durian yang di antaranya menjual durian jenis petruk. Lebih dari tiga generasi, para pedagang durian di Kalibata setia menjual durian petruk. ”Petruk Kalibata dikenal sebagai durian mahal. Biarpun mahal, tetap dibeli karena pasti enak,” kata Parno, penjual durian petruk.

Tergila-gila

Nikmatnya durian lokal pun dibuktikan oleh Frederick Guerlava, ekspatriat asal Perancis yang tinggal di Jakarta. ”Yang sudah mengerti rasa durian lokal, pasti suka. Rasanya enak. Saya hanya butuh tiga bulan untuk mencoba dan belajar menyukai durian, persepsi rasa bisa beda. Awalnya berasa bawang,” kata Frederick merangkum pengalamannya dengan durian.

Jika tak puas dengan varian durian lokal di Jakarta, Frederick bahkan rela berkendara mobil hingga empat jam lebih dari Jakarta menuju Subang, Jawa Barat. Ini demi berburu durian jatuhan yang bisa disantap langsung di bawah pohonnya di Kebun Percobaan Subang.

Bersama rekan-rekannya sesama pencinta durian yang tergabung dalam Komunitas Maniak Durian, Frederick mengamati buah durian lokal jenis si lodong, lae mas, kim, imenak, cijambe, hingga kirik yang bergelantungan di pohon. Ia lantas mencomot sebuah durian, mencicipinya, dan langsung tersenyum senang.

Begitu tergila-gilanya dengan durian, penggemar durian asal Jakarta, Unan Rimba, sampai membuat sendiri kebun aneka durian lokal di Pulau Bangka. Ia menanam lebih dari 30 pohon durian, mulai dari durian raja udang, durian rinbud asal Kalimantan Barat, hingga durian tembaga asli Bangka.

Jika suatu saat nanti pohon itu berbuah, Unan hanya perlu terbang Jakarta-Bangka untuk mencicip durian kesayangan. ”Untuk konsumsi pribadi. durian yang enak susah dicari di pasaran, selalu sudah habis di ladang,” kata Unan.

Untuk mencicipi durian lokal enak, penggemar durian Jakarta memang harus pintar-pintar bersiasat. Mereka, antara lain, bergabung dengan komunitas pencinta durian yang memiliki kedekatan relasi dengan petani durian lokal seperti yang terjadi di Komunitas Maniak Durian.

Bertemu durian enak juga membuat pencinta durian seperti Jenner kalap. Ketika berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, ia sampai keblabasan membeli durian hingga dua kontainer berisi 30 butir seharga total Rp 2 juta. ”Mumpung enak dan murah, sampai di Jakarta langsung dibagi-bagi,” ujarnya.

Begitu memang, rasa enak durian benar-benar tidak bisa dipalsukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com