Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kambing Goreng Itu Ternyata...

Kompas.com - 08/01/2013, 07:47 WIB

Shin Thant termasuk jenis restoran slow food, semua sajiannya masakan segar, bukan santapan siap saji. Jadi, cadangkan waktu Anda.

Ternyata...

Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya satu demi satu hidangan pesanan kami muncul. Berebutlah kami mencicipi fried mutton itu, yang ternyata tersaji mirip suwiran daging sapi atau abon. Gorengannya cukup kering sehingga suwiran daging kambing berbumbu bawang merah goreng ini sedikit terasa ”kriuk”.

Bayakyaw fried chicken, hidangan yang paling lama dimasak, ternyata perkedel daging ayam yang gurih. Rasa gurihnya yang sedikit terlalu memang harus diimbangi asamnya saos dan pedasnya sambal minyak kelapa yang melengkapinya.

Kami juga terpukau oleh meresapnya rasa madu dan nanas dalam bebek goreng saos madu mereka. Bumbu saos asam manis ikan keketik biasa saja, namun rasa daging ikan air tawar khas Myanmar itu memang lezat.

Myai Oo benar, dari seluruh hidangan itu, fried mutton memang jadi rebutan dalam santap malam kami. Capcay jamur, cah kangkung, serta kari udang terasa pas mengimbangi rasa berat dari hidangan utama.

Akhirnya, sendok di piring saji fried mutton terabaikan tangan-tangan kami yang terus mencomoti suwiran daging kambing goreng itu. Hhmmm.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com