Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Bahalwan, Penggiat Wisata Banda

Kompas.com - 20/10/2013, 10:34 WIB

Banyaknya turis asing yang datang ke Banda membuat masyarakat juga terbiasa dengan mereka. Anak-anak kecil di Banda, misalnya, mulai berani menyapa para turis dengan bahasa Inggris sesuai dengan kemampuan masing-masing.

”Dulu saya pun demikian, belajar bahasa Inggris dari para turis asing dengan cara mendekati dan mengajak mereka mengobrol. Saya juga meminta mereka untuk memperbaiki bahasa Inggris saya jika ada yang salah,” kata Rizal.

Dari obrolan tersebut, Rizal yang kala itu masih remaja sering diminta untuk mengantarkan wisatawan ke sejumlah lokasi wisata di Kepulauan Banda. Salah satu favorit wisatawan adalah mendaki Gunung Banda Api yang memiliki ketinggian 641 meter di atas permukaan air laut.

Rizal mengaku pernah naik turun ke puncak Gunung Banda Api hingga puluhan kali dalam satu hari. Untuk satu kali mengantar turis, dia mendapat upah Rp 20.000.

”Ketika itu bayaran sebesar Rp 20.000 sudah lumayan besar untuk seorang remaja. Uang hasil mengantar turis itu saya kumpulkan untuk membiayai sekolah,” ujarnya. Kini, rata-rata pemandu wisata di Banda tarifnya Rp 100.000-Rp 150.000 per hari.

Penginapan

Setelah menamatkan kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura, Ambon, Rizal sempat vakum dari dunia pariwisata. Ia bekerja sebagai tenaga pemasaran kerang mutiara milik ayah temannya.

Namun, kegiatan itu tak bertahan lama. Setelah mendapat cukup uang dari hasil penjualan mutiara, Rizal kembali ke Banda. Ia membeli rumah di Neira yang dijadikan penginapan kecil. Dia melibatkan anggota keluarganya untuk mengelola penginapan dan melayani tamu.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Rumah Budaya di Banda Neira, Maluku.
Keramahan dan suasana yang nyaman menjadikan Penginapan Mutiara miliknya selalu penuh dipesan tamu. Penginapan itu kemudian populer di kalangan turis melalui cerita dari mulut ke mulut dari wisatawan yang pernah menginap.

Kini, Rizal mampu membeli satu rumah yang lebih besar di kawasan Parigi Rante, daerah yang dekat dengan salah satu situs sejarah di Pulau Neira. Rumah peninggalan Belanda itu dia renovasi dengan menambahkan sentuhan-sentuhan kolonial, seperti memasang lambang-lambang VOC.

Untuk mendukung wisata Banda, Rizal berharap lebih banyak penerbangan dan pelayaran ke Banda. Selama ini kapal besar yang rutin mendatangi Banda intensitasnya hanya sekali dalam satu-dua minggu. Penerbangan perintis ke pulau ini dari Ambon pun terbatas, tidak setiap waktu tersedia. Dengan akses transportasi yang lebih mudah, diharapkan makin banyak wisatawan yang berkunjung ke Banda. (M Clara Wresti dan Gregorius M Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com