Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timbul Raharjo, Menjejak Geliat Tanah Liat

Kompas.com - 22/11/2013, 15:58 WIB

Kereneng adalah keranjang dari bambu. Kereneng digunakan sebagai pembungkus berbagai material, mulai bahan makanan sampai gerabah. Kereneng sekarang mulai tergantikan dengan plastik.

Dua kali Festival Seni Kasongan sebelumnya adalah tahun 2011 bertema ”Object on the River” dan tahun 2012 bertema ”Plastic Teror”. Dua kali penyelenggaraan festival itu bertumpu pada keprihatinan terhadap pencemaran lingkungan di Kasongan, termasuk lingkungan Sungai Bedog yang melintas di wilayah tersebut.

”Tujuan festival ini adalah membuat Kasongan sebagai desa wisata yang nyaman dikunjungi,” kata Timbul.

Pasar lokal

Lingkungan desa wisata Kasongan yang bersih dengan obyek kreatif dan inovatif tak melulu pada gerabah menjadi tujuan gerakan bersama untuk meningkatkan pasar lokal. Ini dipicu ekspor yang melemah.

Desa wisata Kasongan diperkirakan memiliki sekitar 500 pengusaha yang menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja perajin. Komunikasi juga terjalin dengan pengusaha dan perajin gerabah dari wilayah lain.

”Melihat perkembangan seni gerabah dari wilayah lain, akan bermanfaat untuk ide bagi perajin menciptakan desain baru sesuai selera pasar,” kata Timbul.

Lokasi-lokasi pengembangan gerabah lain itu seperti di Plered (Purwakarta), Kiara Condong (Bandung), Subang, Siti Hinggil (Cirebon), Banjarnegara, Bayat (Klaten), Betek (Malang), Probolinggo, dan Pejaten (Bali). Di Lombok juga ada sentra gerabah, seperti di Banyumulek, Penujah, dan Masbagik.

”Bukan mustahil gerabah akan semakin ditinggalkan orang dan tergantikan produk yang lebih modern,” katanya.

Bagi Timbul, agar perajin dan pengusaha dapat bertahan menjalankan usaha gerabahnya, mereka harus memegang kunci inovasi yang beragam. Inovasi dilakukan Timbul, antara lain, dengan mengombinasikan seni gerabah tanah liat dengan material lain, seperti kayu, pecahan kaca, dan semen.

Ia juga membuat karya seni lain yang terbuat dari rangkaian paku yang ditempel dengan pengelasan, membentuk aneka patung satwa atau ornamen lain. Karya ini mudah dijumpai di bandara dan ruang publik lain di Yogyakarta.

Timbul telah menjadi salah seorang pengusaha gerabah Kasongan yang paling liat. Ia juga menjadi sosok seniman yang tak mudah terpatahkan daya kreativitasnya. (Nawa Tunggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com