Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Minahasa, Ketika Tikus Mengalahkan Sapi

Kompas.com - 19/12/2013, 08:41 WIB

Di Minahasa, menurut catatan Elizabeth L Bennett, 36 persen daging hewan yang dikonsumsi di 17 desa pada tahun 2000 berasal dari hutan.

Hutan buat orang Minahasa benar-benar menjadi sumber protein yang penting. Tengoklah Desa Elusan, Minahasa Selatan, yang dikepung kebun dan hutan lebat. Suatu sore yang basah, Alex Tambayong (43) ditemani tiga anjing pemburu masuk ke dalam hutan dekat rumahnya untuk mencari tikus.

Perburuan dimulai Alex dengan menggali tanah di bawah sebuah pohon. Tiga anjingnya dengan lincah membantu penggalian. Di lubang pertama dan kedua, tak satu tikus pun didapat. Di lubang ketiga barulah Alex mendapatkan tikus.

”Awas, so dekat,” teriak Alex memecah kesunyian hutan. Lantas terdengar suara cit... cit... cit, tikus yang digigit anjing pemburu. Kurang dari satu jam, dua tikus sepanjang 20-an sentimeter tertangkap dan siap diolah menjadi woku atau rica.

Hukum Tua (Kepala Desa) Elusan, Frans Ampow, mengatakan, kecuali beras, sebagian besar bahan makanan mulai dari bumbu, sayur, hingga daging yang disantap warganya diambil dari kebun atau hutan yang jaraknya hanya sepelemparan batu. ”Kalau mau bikin pesta, warga masuk hutan untuk berburu babi, paniki, tikus, ayam hutan, dan soa-soa. Kekurangannya baru kami beli di pasar,” ujarnya.

Dengan bangga, Frans mengatakan, desanya yang dihuni lebih dari 300 keluarga telah melahirkan seorang anggota parlemen dan tiga doktor. Meski begitu, tradisi makan hewan buruan masih tetap kuat.

Mengapa tradisi bushmeat yang usianya sezaman dengan manusia modern pertama itu tetap bertahan di Minahasa? Nasrun Sandiah, dosen antropologi Universitas Sam Ratulangi, menjelaskan, kontrol terhadap makanan di Minahasa sangat longgar. ”Orang bisa makan hewan apa saja karena tidak ada larangan,” ujarnya.

Tradisi itu makin kuat lantaran menyajikan dan menyantap daging hewan liar dianggap bergengsi. ”Semakin langka daging yang disajikan, semakin dianggap bergengsi,” katanya.

Alam masih menyediakan hewan liar meski tidak semelimpah dulu. Nasrun yakin tradisi bushmeat di Minahasa akan berakhir ketika hewan di hutan dan kebun Sulawesi habis disantap. (Sonya Hellen Sinombor)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com