Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Wisata 2013 Menggunakan Aplikasi "Mobile"

Kompas.com - 20/12/2013, 11:46 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2013, semakin banyak wisatawan menggunakan aplikasi mobile (piranti bergerak) dalam merencanakan perjalanan wisata mereka. Wisatawan menggunakan aplikasi mobile untuk mencari tips dan saran selama perjalanan, petunjuk arah, pemesanan tiket dan penterjemah bahasa.

"Kawasan Asia Pasifik, khususnya Indonesia, memberikan peluang bisnis dari munculnya kelas menengah dan tingginya minat masyarakat untuk berwisata dan bersantai.  Kawasan ini juga telah menjadi mesin dalam pertumbuhan industri mobile dan smartphone," ujar CEO Skyscanner, Gareth Williams dalam siaran pers.

Dari data yang dimiliki Skyscanner, mengungkapkan banyak wisatawan Indonesia memanfatkan keuntungan dari kedekatan jarak dengan negara-negara tetangga, atau memilih tujuan dalam negeri dengan fasilitas terbaik. Singapura menduduki urutan pertama sebagai tujuan wisata akhir pekan, diikuti oleh Bali, Kuala Lumpur, Jakarta dan Yogyakarta.

“Tujuan wisata yang menarik di ASEAN semakin populer di kalangan wisatawan Indonesia.  Sesering dengan wisatawan negara tetangga berwisata ke Indonesia, sebaliknya masyarakat Indonesia juga mulai mempertimbangkan untuk berkunjung ke negara tetangga," ujar Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner untuk Indonesia, Tika Larasati.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Kunjungan wisatawan mancanegara di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (4/10/2013). Beberapa waktu lalu, museum tersebut kehilangan empat artefak berlapis emas yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi.
Tujuan yang dipilih wisatawan, lanjut Tika, adalah yang menawarkan beragam atraksi wisata namun masih relatif dapat terjangkau oleh biaya, budaya, bahasa dan jarak.

Memasuki tahun 2014, Skyscanner pun melakukan prediksi tren wisata pada tahun 2014. Hasilnya sebagai berikut.

Wisata dalam negeri akan terus tumbuh. Khususnya untuk liburan akhir pekan serta dengan banyaknya pembangunan bandara-bandara baru di tingkat domestik serta hotel-hotel mewah. Hal ini pun dipacu oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang semakin menggalakkan pariwisata dalam negeri. Selain itu, kebijakan cuti bersama dari pemerintah memberi tambahan hari libur akan membuat liburan akhir pekan lebih panjang dan mendorong wisata domestik.

Meningkatnya perjalanan lewat udara  di tahun 2014. Dengan melonjaknya lalu lintas udara pada tahun ini serta wisatawan yang bergantung pada perjalanan udara, hal ini secara khusus akan menjadi perhatian utama pariwisata di Indonesia. Sebanyak 12 bandara baru telah dibuka pada tahun 2013, tujuh lainnya menyusul pada tahun 2014 dan tambahan lima bandara dibuka pada 2015. Perluasan rute akan memberi masyarakat Indonesia lebih banyak pilihan berwisata, dan dengan pertimbangan kenyamanan, penerbangan menjadi lebih populer di 2014. (*)

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Wisatawan asing tiba di Bandara Frans Seda, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/5/2013). Wisata alam, rohani dan sejarah menjadi andalan sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com