Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Selenggarakan Pasar Wisata Berskala Internasional

Kompas.com - 17/04/2014, 15:56 WIB
Nicky Aulia Widadio

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar wisata berskala internasional "Beyond Bali Travel Fair" (BBTF) akan segera digelar pada 11 hingga 14 Juni 2014 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua dan Beachwalk di Kuta, Bali. Acara ini bertajuk "Getaway to Indonesia's Creative Tourism" dan merupakan kali pertamanya digelar.

"BBTF diharapkan bisa menjadi ajang untuk mempromosikan destinasi-destinasi di Indonesia selain Bali. Di sini Bali menjadi trigger untuk menarik wisatawan," ujar Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Esthy Reko Astuti, pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Ketua Penyelenggara BBTF Bali, Ketut Ardana, mengatakan bahwa BBTF seharusnya bisa dimanfaatkan oleh daerah lain untuk mempromosikan potensi-potensi daerahnya masing-masing.

"Dari Bali kita harapkan wisman dapat mengunjungi destinasi lain di Indonesia, sehingga lebih mengenal beragamnya daya tarik alam dan budaya nusantara," ujar Ketut.

Pada BBTF 2014, akan dihadiri 450 sellers lokal serta 350 buyers domestik dan internasional yang berasal dari 55 negara. Menurut Tim Commitee BBTF, Tanto, hingga saat ini telah terdapat kurang lebih 441 sellers yang berpartisipasi di BBTF, antara lain 75 hotel dan resor, 354 operator tur, 13 atraksi wisata, dan 2 lembaga pemerintah.

Penyelenggaraan BBTF 2014 akan dibagi atas dua sesi, masing-masing selama dua hari. Sesi pertama diselenggarakan di BNDCC yang melibatkan buyers to buyers (B2B), yaitu para buyers bisa saling bertukar informasi. Sesi kedua yang melibatkan buyers to consumers (B2C) akan berlangsung di Beachwalk, Kuta, Bali.

"Di Beachwalk, BBTF akan langsung bersentuhan dengan wisatawan. Di sini juga akan ditampilkan tarian dan atraksi dari daerah-daerah yang berada di luar Bali," tutur Tanto.

Tanto juga menambahkan, beberapa daerah sudah menyatakan akan memfasilitasi buyers yang ingin berkunjung melihat-lihat potensi daerahnya.

"Buyers yang datang kebanyakan datang dari Eropa, ini penting bagi daerah lain jika ingin mempromosikan pariwisatanya," tutur Tanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com